8 Tahun Tanpa Perawatan, Kondisi Embung Serut Memprihatinkan
Jumat, 05 Juli 2019 10:00 WIB

SLEMAN (wartakonstruksi.id) –  Memelihara memang jauh lebih sulit daripada membangun. Tak sedikit yang bisa membangun tapi tak sanggup merawatnya agar tetap baik dan berfungsi sebagaimana mestinya. Kondisi ini banyak dijumpai pada bangunan embung milik Balai Besar Wilayah Sungai Serayu Opak (BBWSSO).

Dan salah satunya adalah Embung Serut. Kondisi embung yang berlokasi di Padukuhan Sukunan, Desa Banyuraden, Kecamatan Gamping, semakin memprihatinkan. Sejak pertama kali dibangun sampai saat ini belum ada upaya pemeliharaan, akibatnya embung terlihat kumuh. Aliran air sungai  Ngelo yang hulunya masuk ke embung kini airnya makin menyusut.

Baca juga:

Penelusuran Warta Konstruksi di lapangan, Kamis (4/7/2019), pada  bagian embung telah ditumbuhi dan penuh dengan rumput-rumput, sampah plastik dan pohon yang tumbuh liar. Pepohonan tumbuh subur lantaran endapan di dalam embung makin menggunung.

{$lg[1]}

Sementara sebagian besi- besi pagar pengaman dalam kondisi telah berkarat, cat yang semula berwarna biru telah mengelupas. “Sepengetahuan kami sejak dibangun pada 8 tahun silam, embung itu belum pernah dibersihkan, makanya sekarang terlihat kotor,” jelas Ranti, salah satu warga.

 

Soal pemeliharaan embung, dia mengatakan, belum melihat ada pemeliharaan yang dilakukan oleh pemerintah. Dia juga mengatakan pada awalnya kedalaman  embung mencapai 4 – 7 meter. “Dulu pernah ada rencana pegerukan endapan dan pembersihan, namun sampai saat ini belum ada realisasi,” ungkap dia.

Rahman, warga Nogotirto yang tengah berada di lokasi mengaku heran karena embung dibiarkan tidak terawat. “Padahal dulunya embung ini menjadi salah satu destinasi wisata yang menarik. Kalau kondisinya kotor dan kumuh begini kan eman-eman,” katanya. Eko Purwon

Penulis :
Editor : wkeditor
COMMENTS
Belum ada komentar dari pembaca

Opini

Popular News