SLEMAN (wartakonstruksi.com) – Ruas jalan lingkar (Ring Road) Yogyakarta terus mendapat sorotan akibat seringnya terjadi kecelakaan lalu lintas. Kecelakaan, salah satunya terjadi akibat minimnya penerangan di malam hari.
Juli tahun lalu misalnya, kecelakaan di ring road sampai merenggut korban jiwa. Berselang sepekan setelahnya,kembali terjadi kecelakaan tak jauh dari Lokasi semula yang merenggut nyawa seorang “Pak Ogah”.
Baca juga
Kondisi ini tentu saanagat memprihatinkan. Mengingat berdasarkan data SIRUP ternyata ada anggaran untuk pemeliharaan alat penerangan jalan ruas jalan nasional di wilayah DIY yang nilainya sebesar Rp. 5,98 miliar.
Yang jadi pertanyaan, apakah PJU di sepanjang ring road yang kerap terjadi kecelakaan. Sebab, sampai saat ini, kondisi ring road masih sangat memprihatinkan karena masih banyak lampu yang tidak menyala.
Pengguna jalan yang biasa melintas kawasan ring road menyesalkan lambannya pemerintah dalam menangani persoalan penerangan jalan ini. Bahkan jalanan yang cenderung gelap terkesan dibiarkan dan tidak ada upaya perbaikan sehingga terus mengundang jatuhnya korban.
“Mungkin memang gak niat pemerintah ini, khususnya perhubungan darat yang ngurusi jalan dan kelengkapannya. Mau sampai kapan dibiarkan begini terus. Jangan tutup mata lah, kasihan masyarakat yang lewati di situ ,” ungkap Ridwan Hakim, salah satu pengguna jalan yang setiap hari melintasi kawasan ring road.
M. Dewanto menyampaikan keluhan yang sama. Warga Yogyakarta ini mengaku tidak habis pikir karena tidak ada upaya membuat jalanan khususnya di kawasan ring road menjadi lebih terang sehingga lebih aman bagi pengendara.
“Kalau tidak punya anggaran rasanya tidak mungkin. Jangan sampai ada korban lagi. Apa perlu masyarakat mengajukan gugatan class action dulu biar ada perhatiannya? tanyanya kesal.
Penulis | : WK 003 |
Editor | : Dodi, SH |