MERINTIS usaha tidak melulu harus diawali modal yang besar. Kecerdikan melirik pasar bisa jadi kunci sukses memulai usaha yang bisa kompetitif. Ini dibuktikan oleh Agung Supriyanto, ST, founder PT. Javis Teknologi Albarokah. Bermodal minimalis, perusahaan terus tumbuh dan sanggup menghasilkan produk berkualitas dengan standar global.
Dalam perbincangan dengan WK Magz (bagian dari Wk group), Agung mengakui, perusahaannya diawali dengan kapital yang sangat kecil. Tapi perusahaan diuntungkan keadaan lantaran pasarnya sudah tersedia dan terbuka sangat luas. Pasar itu adalah pasar lampu light emitting diode (LED). Lampu jenis ini adalah generasi termutaakhir dari pengembangan lampu sejak ditemukan pertama kali oleh Thomas Alva Edison.
Baca juga
Seiring perkembangan zaman, lampu-lampu jenis lama baik lampu Edison maupun Mercury yang sempat hits di pasaran, lambat laun mulai tergusur dan hilang dari peredaran. Sedangkan LED makin diminati karena makin efisien. Tingginya kebutuhan pasar itulah yang dibaca oleh Javis. Dengan modal riset yang kuat, perusahaan yang beralamat di Jalan Elang Jawa Maguwoharjo Sleman ini berhasil menemukan formula terbaik untuk menghasilkan komponen yang bisa diproduksi secara lokal namun memiliki kualitas kumpuni dan sanggup bersaing dalam skala global.
“Jadi visinya itu bukan cuman untuk pasar Indonesia tetapi bisa bersaing dengan produk-produk global, artinya standar kualitas yang kita pakai itu memang standar kualitas yang ada di pasar global,” tegas Agung.
Dia mencontohkan, standar pencahayaan minimal harus di atas 130 lumens perwatt, lalu kelistrikan harus memiliki power factor di atas 95 persen, dan tidak menimbulkan gangguan atau total harmonic distortion pada komponen lain saat tersambung dengan power grid. Demi menjami standar kualitas, produk lansiran Javis sudah menggunakan standar mutu ISO 9001 versi 2015.
“Dalam standar mutu itu kita harus mendeliever apa yang kita janjikan. Ketika kita mensyaratkan garansi untuk lampu 3 tahun kita kita harus betul-betul memastikan bahwasannya lampu kita itu umurnya lebih dari 3 tahun paling enggak 5 tahun,” jelas Agung.
Ide-ide baru pun terus dimunculkan lewat tim RnD yang mumpuni. Selain pencahayaan, ketahanan terhadap faktor-faktor kelistrikan, Javis juga memastikan perkembangan lampu ini mampu berada pada suhu kerja yang bisa sampai 70 derajat.
Dalam implementasi, kalau siang hari lampu menyala dalam kondisi cuaca yang sangat panas berarti lampu produksi Javis tidak rusak. Kepastian itu didapat melalui serangkaian pengujian, sampai pada tahap memastikan bahwa konstruksi lambu bisa tahan di suhu yang ekstrem. Untuk ketahanan terhadap air, Javis memberlakukan pengujian tes air sampai dengan level IP 66.
Rangkaian hasil pengujian itu kemudian diterapkan dalam produk lampu yang dihasilkan. Javis sendiri memiliki beragam produk lampu untuk penerangan jalan umum (PJU) LED, baik lampu yang mengandalkan source power grid PLN maupun lampu dengan sumber energy mandiri dari solar cell. Produk-produk itu tidak hanya sudah memenuhi standar SNI, bahkan sudah mengadopsi standar pasar global. Baik produk dengan source power grid maupun solar cell memiliki plus minus sendiri-sendiri.
Produk lampu PJU dengan solar cell produksi Javis terus mengalami perkembangan., termasuk dalam penggunaan tempat penyimpanan menyimpan energi yang dipanen dari sinar matahari pada siang hari. Bila sebelumnya menggunakan baterai VRLA, kini jenis baterai dikembangkan menggunakan baterai lithium polimer yang dinilai lebih cocok untuk negara tropis seperti Indonesia. Life cycle baterai lithium juga 3 kali lebih lama dari VRLA.
Produk PJU solar cell lansiran Javis sudah banyak digunakan di beberapa wilayah di Indonesia. Produk sudah menyasar wilayah di Kalimantan dan terbaru Javis juga memasang instalasi ini di wilayah Jawa Barat, di antaranya di Cirebon. Sedangkan produk PJU dengan source power grid, sudah banyak dijumpai di wilayah DIY dan beberapa daerah lain.
Salah satunya ada di sepanjang Jalan Solo mulai dari depan Ambarrukmo Plaza. Kawasan itu semula tampak temaram, namun setelah dipasangi PJU LED lansiran Javis, sepanjang jalan itu jauh lebih terang.
Kembangkan PJU Interkoneksi
Massifnya perkembangan teknologi memberi dampak pada semua sektor, tak terkecuali lampu PJU. Lampu PJU yang ada sekarang dapat dikembangkan dan dipadukan dengan teknologi informasi yang terus berkembang. Dalam praktik, lampu PJU ini digandengkan dengan konsep smart system yang tengah dikembangkan banyak daerah di Indonesia dan menjadi PJU interkoneksi.
Dengan pengembangan ini, penerangan jalan bisa dimanage terang redupnya, termasuk penjadwalannya. Dengan konsep ini, juga bisa dimaintain kerusakan pada perangkat karena semuanya sudah terkoneksi. “Ini akan sangat memudahkan dan menyempurnakan konsep smart city yang sedang digandrungi,” terang Agung.
Penulis | : O-Kz |
Editor | : Dodi Pranata |