Air Hujan Masuk Teras Malioboro, Konstruksi Gedung Jadi Tanda Tanya
Sabtu, 05 Februari 2022 06:21 WIB

teras+i+malioboro

YOGYAKARTA (wartakonstruksi.com) – Hujan deras yang mengguyur Yogyakarta dua hari lalu, masih menyisakan pertanyaan. Sebabnya, hujan deras berimbas pada Teras Malioboro yang digunakan untuk tempat relokasi PKL Malioboro.

Nah, saat hujan deras turun tampak bagian dalam Teras I. Kondisi bagian dalam basah akibat air hujan. Pedagang di lokasi malah menyebut kondisinya di Teras I tak ubahnya seperti di lapangan.

Baca juga

“Kondisi di Teras I Malioboro, hujan air masuk, sama seperti di depan toko, seperti di lapangan persis. Kepada pemerintah tolong diperhatikan, apakah ini jaminan kepastian?” tanya salah satu pedagang dalam video yang banyak beredar.

Setia Wibawa, pemerhati konstruksi Jogjakarta mengungkapkan bahwa masuknya air hujan ke dalam Teras I Malioboro dimungkinkan karena beberapa hal. Desain bangunan menjadi salah satu faktor yang membuat air bisa masuk ke dalam.

“Bisa jadi desain bangunanya memang tidak dirancang untuk mengantisipasi peristiwa seperti yang terjadi kemarin. Jadi ya hasilnya seperti itu,” ucapnya.

Sebab lain, kata dia, konstruksi Teras Malioboronya sendiri. menurutnya, perlu dilihat juga apakah memang konstruksinya sesuai atau tidak. “Yang tahu mestinya pelaksana dan pengawasnya, apakah sesuai atau tidak,” terangnya.

Kendati begitu, lanjut dia, semestinya semua kemungkinan diperhitungkan dan kemungkinan terburuk bisa diantisipasi, apalagi bangunan itu merupakan bangunan tertutup yang seharusnya kondisinya lebih baik. “Kalau sama saja kondisinya dengan di depan toko, berarti kan ada yang harus dipertanyakan di sini,” tegasnya.

Pembangunan Teras Malioboro dilakukan tahun 2018 dengan nama paket Pembangunan Tempat Relokasi PKL di Eks. Biskop Indra. Tender dilakukan dengan tender cepat yang juga sempat dipertanyakan urgensinya, dimenangkan PT. Matra Karya dengan penawaran Rp. 43.994.185.935,16 harga terkoreksi Rp 43.953.301,910,63 dari HPS sebesar Rp 44.054.183.257,77.

Tahap II dilaksanakan di tahun yang sama dengan pemenang tender PT. Ardi Teknindo Perkasa dengan nilai Rp 14,5 miliar. Tahun berikutnya, penataan lansekap senilai Rp 2,6 miliar oleh CV. Setiabudi Jaya Perkasa.  

Penulis : WK 006
Editor : ED-WK01
COMMENTS
Belum ada komentar dari pembaca

Opini

Popular News