Bangunan Mulai Finishing, Relokasi Pedagang Pasar Burung Ditarget Maksimal Akhir Tahun
Rabu, 09 Oktober 2019 21:45 WIB

Bangunan+baru+pasar+burung+Wates+masuk+tahap+finishing

KULON PROGO (wartakonstruksi.com) - Tak lama lagi pasar burung yang terletak di kompleks perdagangan Wates atau tepatnya di barat Terminal Wates bakal segera menempati lokasi baru di Pedukuhan Serang, Desa Sendangsari. Direncanakan paling lambat pada akhir tahun ini seluruh pedagang sudah direlokasi.

Demikian diungkap Kepala UPT RPH dan Pengelolaan Pasar, Dinas Pertanian dan Pangan Kabupaten Kulon Progo, drh. Joko Purwoko saat ditemui di ruang kerjanya, Rabu (9/10/2019). Dia mengatakan, pekerjaan fisik bangunan pasar baik berupa kios dan los sudah memasuki tahap akhir dan ditargetkan akhir tahun semua pedagang burung serta pedagang yang lain sudah berpindah di lokasi yang baru.

Baca juga

“Jadi sesuai arah dari pemerintah paling lambat akhir tahun ini semua sudah pindah. Komunikasi dengan paguyuban pedagang pasar juga intensif kita lakukan agar saat kepindahan para pedagang bisa berjalan lancar,” ungkap Joko.

Bangunan pasar burung yang baru berada di lahan milik warga dengan luas tidak kurang dari 3.500 m2. Proyek senilai Rp 2 miliar itu digarap CV. Dua Dara. Pembangunan pasar burung atau yang juga dinamai dengan Pasar Terpadu ini meliputi 16 unit kios, 36 petak los serta 9 unit kantin, disertai bangunan untuk toilet umum maupun saluran drainase pembuangan limbah.

“Yang dibangun di sini ini hanya copy paste dengan jumlah yang sudah ada di lokasi yang lama sehingga saat kepindahan nantinya para pedagang tinggal menempati sesuai dengan hasil musyawarah dengan pengurus paguyuban pedagang,” tambahnya. 

Selain itu untuk pedagang anekarupa (Klithikan) maupun pedagang rumput juga bakal menempati lokasi yang sama lantaran selama ini para pedagang tersebut merupakan anggota paguyuban pedagang pasar burung. “Untuk teknis penempatan ada musyawarah dari pengurus paguyuban dan nantinya bisa di sela – sela los yang ada, karena yang pedagang klithikan itu jumlahnya lebih dari 50 pedagang,” tandas Joko.

UPT RPH Pengelolaan Pasar juga berupaya menyinergikan antara pasar hewan dan pasar burung sehingga keberadaan Pasar Terpadu ini bisa berjalan dengan normal dan setiap hari. “Nanti pengurus paguyuban kita ajak musyawarah dan harapannya syukur – syukur bisa tiap hari ada aktivitas,” pungkasnya.

 

Penulis : Bhisma Bharata
Editor : Sodik
COMMENTS
Belum ada komentar dari pembaca

Opini

Popular News