BANTUL (wartakonstruksi.com) – Catatan negatif proyek garapan PT. Telaga Pasir Kuta terlihat di Bantul. Jembatan Kiringan yang digarap dengan dana Rp 11,6 miliar mengalami kerusakan. Sempat diperbaiki namun kerusakan masih tampak cukup jelas.
Dari sisi usia, jembatan milik BPBD Bantul itu masih sangat baru. Usianya bahkan belum sampai setengah tahun. Namun sayang, sudah ada kerusakan pada jembatan yang dibangun berbarengan dengan jembatan Gayam dan Benyo tersebut.
Baca juga
Pantauan media ini, Jumat (2/4/2021), dari kejauhan jembatan bercat orange biru itu tampak cukup kokoh. Namun saat didekati tampak adanya kerusakan berupa patahan pada bagian ujung sisi barat jembatan. Patahan tampak cukup lebar dan memanjang.
Salah satu warga yang enggan disebut namanya, ditemui di lokasi mengatakan, sempat ada perbaikan pada bagian jembatan yang rusak itu namun ternyata masih ada kerusakan pada bagian ujung jembatan. “Selesai November tahun lalu, ternyata ada yang rusak, sempat diperbaiki belum lama ini tapi ternyata tidak semua,” katanya sembari mengulang permintaan agar tidak disebutkan namanya.
Selain itu, menurutnya, pada bagian ujung jembatan mengalami longsor di bagian bawahnya. Dia khawatir bila kondisi itu akan berdampak serius pada jembatan di kemudian hari. “Bagian bawah ujung barat tanahnya longsor,” sambungnya.
Ditambahkan bahwa selama proyek berjalan, warga tidak dilibatkan kecuali hanya beberapa orang yang dilibatkan sebagai pengamanan.
Selain longsoran, di bagian bawah tampak bangunan talud yang tidak seluruhnya diurug. Urugan hanya terlihat pada sebagian talud saja, sedangkan sisanya dibiarkan terbuka, entah kemana material yang sebelumnya ada di lokasi itu.
Kondisi jembatan Kiringan di Canden Jetis Bantul tentu sangat disayangkan. Apalagi dana yang digunakan untuk proyek ini cukup besar, mencapai Rp 11,6 miliar lebih. Bila hasilnya tidak memuaskan, seharusnya hal ini menjadi catatan terhadap kinerja kontraktor.
Penulis | : WK 006 |
Editor | : Dodi Pranata |