SLEMAN (wartakonstruksi.com) - Proyek pembangunan Gedung Laboratorium Terpadu UPN Yogyakarta menuai sorotan. Pasalnya letak keberadaan derek jangkung atau yang dikenal dengan sebutan crane yang digunakan pada proyek tersebut berada di bahu jalan pintu Selatan UPN.
"Bagaimana bisa crane yang digunakan proyek itu berada di bahu jalan, ini kan bisa bresiko tinggi terhadap para pengguna jalan," ungkap Taufik, aktivis LSM, kepada media ini, Kamis.
Baca juga
Selain letaknya ada di bahu jalan, kata dia, tidak dilengkapi dengan rambu-rambu yang memadai. Padahal itu merupakan bagian dari upaya untuk mengantisipasi kecelakan baik pengguna jalan maupun pekerja itu sendiri.
Taufik menduga izin operasional alat belum dikantongi proyek tesebut. Pertanyaanya bagimana kinerja Istansi yang berwenang untuk mengawasi keselamatan kerja proyek. Apakah hanya sebatas label persyaratan tanpa melihat kondisi riil di lapangan.
Atas fakta yang ada, Taufik akan mempertanyakan kepada Dinas tenaga Kerja, bagaimana prosedur pelaksanaan terkait izin tersebut.
"Aturan harus dilaksanakan, jangan setelah adanya kejadian baru diterapkan, keselamatan jiwa harus lebih diutamakan," pungkas Taufik.
Penulis | : WK 002 |
Editor | : WK 001 |