KULONPROGO (wartakonstruksi.com) - Sejumlah megaproyek nasional yang di wilayah Kecamatan Temon berdampak pada direlokasinya puluhan rumah warga beserta fasilitas publiK yang ada di Desa Glagah. Untuk proyek pelebaran Jalur Jalan Lintas Selatan (JJLS) dan Pembangunan rel KA Bandara misalnya, Pemdes Glagah bakal merelokasi 45 rumah milik warga setempat beserta 7 Tempat Pemakaman Umum (TPU) yang ada di wilayah tersebut.
Kepala Desa Glagah Agus Pramono membenarkan informasi tersebut. Untuk pelebaran JJLS, hingga kini masih dalam tahap konsultasi publik dan belum ada sosialisasi lanjutan pasca dua kali sosialisasi yang pernah dilakukan beberapa waktu lalu.
Baca juga
“Perkembangannya belum ada, kalau untuk anggaran pembebasan lahan kemungkinan menggunakan Danais dan pelaksanaannya dari yang saya ketahui masih tahun depan,” ucap Agus.
Sementara itu untuk pembangunan rel KA Bandara sudah mencapai tahap pendataan rumah dan tanam tumbuh. Pendataan dilakukan oleh Satgas A dan Satgas B yang meliputi Pedukuhan Logede, Bebekan, Macanan, Kretek serta Pedukuhan Sidorejo.
“Jadi ada dua tim, satu tim untuk pendataan rumah dan yang satunya pendataan tanam tumbuh di tiap lahan milik warga yang terdampak. Dan ada juga 11 rumah yang terkena dampak bandara kemarin dan sekarang kena lagi dampak Pembangunan rel KA, ini ada di Pedukuhan Sidorejo. Untuk Pasar Desa juga harus kita pindah karena kena JJLS. Kalau yang di sawah tadi memasang patok batas trase Kereta dengan batas lahan hak milik warga,” paparnya.
Meski demikian pihak Pemdes juga mulai mempersiapkan lahan guna merelokasi pemukiman warga, pasar serta makam yang ada di tiap pedukuhan. “Yang bandara kemarin kan juga memindah makam, itu sudah kita siapkan dengan luasan sekitar 8 ribu meter persegi. Ya nantinya kita melanjutkan lagi, dan memang ini perlu dukungan dari semua pihak untuk menyukseskan beberapa program nasional yang ada disini sehingga bisa berjalan lancar,” pungkas Agus.
Penulis | : Bhisma Bharata |
Editor | : Sodik |