Dana Penanganan TPST Piyungan Melorot dari Rencana Rp 40 M jadi Rp 14 M, Kok Bisa?
Senin, 11 November 2019 08:54 WIB

Kabid+Cipta+Karya+Dinas+PUP+ESDM+DIY

YOGYAKARTA (wartakonstruksi.com) – Harapan besar Pemda DIY agar penanganan TPST Piyungan bisa dilakukan dengan dana pusat harus tertunda. Akibatnya, alokasi dana untuk penanganan TPST yang sudah overload ini dipastikan melorot dari proyeksi Rp 40 miliar menjdi Rp 14 miliar.

Dana sebesar Rp 40 miliar itu sejatinya diproyeksikan berasal dari dana pusat setelah Pemda melakukan review desain TPST. Namun belakangan, kucuran dana itu menjadi tanda tanya besar menyusul masih adanya persoalan pada TPA Suwung di Gianyar Bali yang menjadi rujukan.

Baca juga

Akibatnya, untuk tahun depan penanganan TPST Piyungan masih akan mengandalkan sumber dana dari APBD Provinsi. Besaran dana yang diusulkan Rp 14 miliar.

“Jadi untuk dana pusat masih belum pasti karena ternyata di TPA Suwung itu masih ada masalah yang belum clear, sehingga dana yang kita harapkan bisa masuk ke TPST Piyungan juga belum bisa kita peroleh dalam waktu dekat ini,” ucap Arif Azazi Zein ST M.Eng, Kabid Cipta Karya Dinas PUP ESDM DIY, kemarin lusa.

Arif menjelaskan, meski belum mendapatkan alokasi dana dari pusat namun penanganan TPST yang ke depan diproyeksi meniru TPA Suwung, tetap dilanjutkan dengan dana APBD. Sesuai usulan, dana yang disiapkan sebesar Rp 14 miliar. “Sudah kita sampaikan ke dewan,” katanya.

Dana itu, lanjut Arif, nantinya akan digunakan untuk pembangunan drainase, pipa lindi, membangun jalan operasional, jalan masuk, dan tanggul penahan. Pekerjaan tanggul sudah mulai digarap tahun ini, sehingga pada tahun depan merupakan kelanjutannya.

Rincian item pekerjaan yang akan digarap tahun 2020 itu, jalan operasional 450 meter, pembangunan tanggul sepanjang 900 meter, kemudian pipa lindi sepanjang 900 meter, akses jalan masuk 76 meter, dan drainase 900 meter.

“Jadi nanti antara jalan eksisting dan jalan operasional diksih pembatas buffer zone dari bambu, kalau sekarang kan masih jadi satu. Nantinya dipisah,” pungkasnya.

Tertundanya alokasi dana pusat membawa dampak yang cukup pelik bagi TPST Piyungan. Bila dana pusat jadi dikucurkan, sebenarnya TPST ini bakal dikelola dengan sistem yang baru dan mengandalkan teknologi yang lebih modern, tidak lagi menggunakan sistem sanitary landfill.

Nantinya setiap 650 ton yang masuk perhari ke TPST itu akan langsung dikelola dengan alat khusus sehingga hanya menyisakan residu yang relatif sedikit. Cara ini dinilai lebih efektif dan menjanjikan karena skema sanitary landfill sudah tidak lagi memadai.

Penulis : O-Kz
Editor : Dodi Pranata
COMMENTS
Belum ada komentar dari pembaca

Opini

Popular News