Didampingi TP4D, Proyek Penataan Embung Sendari Tetap Tidak Rampung Sesuai Jadwal
SLEMAN (
wartakonstruksi.com) - Manajemen proyek menjadi salah satu kunci keberhasilan pekerjaan konstruksi. Buruknya manajemen tentu akan berpengaruh kepada efisiensi dan efekivitas suatu pekerjaan.
Seperti dijumpai pada proyek penataan embung Sendari di Kecamatan Mlati. Manajemen dan perencanaan yang buruk membuat PT. Wikandaru Multi Laksana selaku kontraktor pemenang lelang gagal menuntaskan pekerjaan sesuai perjanjian kontrak kerja. Semestinya proyek senilai Rp 2 miliar itu rampung pada pertengahan Agustus lalu, sesuai masa kontrak 120 hari.
Penelusuran
wartakonstruksi.com, di lokasi masih terdapat gundukan-gundukan tanah urug yang penempatanya tidak beraturan. Sementara itu bangunan landscape yang merupakan bagian dari perencanaan konstruksi belum nampak bentuk fisiknya. Ketika dikonfirmasi, kontraktor terang-terangan mengaku kesulitan mendapatkan suplai tambahan tanah urug dan jumlah tenaga kerja.
"Khusus untuk pembuatan landscape dan penempatan tanamam, kita masih kekurangan tenaga sebanyak 7 orang, yang ada sekarang baru 3 tenaga, untuk tanaman akan kita targetkan selesai satu minggu ke depan," ungkap Firman Febri dari PT Wikanandaru Multi Laksana.
Bukan hanya itu, pihaknya juga terkendala pengadaan tanah urug yang subur, meski telah mengandeng 5 supplier.
"Untuk tanah mencarinya susah, kita masih kurang 20 rit dam truk, selama ini kita disuplai dari Klaten dan Kulonprogo, saat ini masih kita upayakan lagi. Mengenai tanaman juga bermasalah lantaran musim kemarau, rumput gajah mini yang sudah ditaman sering ada yang mati walaupun sering juga disiram air, itu segera kita ganti," katanya.
Meski demikian, Firman menegaskan bila pekerjaan tetap akan dirampungkan dengan ekstra waktu. "Kalau bangku- bangku sudah siap, kami usahakan semua selesai sesuai spek," imbuhnya
| Penulis |
: Eko Purwono |
| Editor |
: ED-WK01 |