SLEMAN (wartakonstruksi.com) - Pedagang pasar Condongcatur mengeluhkan proyek drainase yang dikerjakan pihak rekanan dinas Pekerjaan Umum Perumahan dan Kawasan Permukiman (PUPKP) Kabupaten Sleman. Pasalnya proyek mengganggu saluran pipa air yang digunakan pedagang.
Keluhan itu disampaikan karena di beberapa titik pekerjaan pemasangan box culvert ada beberapa sambungan pipa yang biasa mereka gunakan menjadi terputus. Sehingga ada kekhawatiran dari mereka pipa menjadi tidak berfungsi seperti semula.
Baca juga
Kondisi ini tercium anggota Forum Pemantau Independen (Forpi) Kabupaten Sleman, Taufik B.Sc. kepada wartakonstruksi.com ia mengaku prihatin atas apa yang dia saksikan. Bagaimana tidak proyek sebesar itu justru mengabaikan hal kecil.
"Mestinya proyek dikerjakan dengan sistematis, tidak ada pihak yang dirugikan, jika ada yang urgent dikomunikasikan, supaya tidak terjadi gejolak di tengah masyarakat," ungkap Taufik.
Taufik membenarkan jika selama proyek itu dikerjakan warga pedagang pasar mendapat gangguan suplai air. Penyebabnya adalah adanya perbaikan drainase yang dilakukan rekanan Dinas PUPKP. Di mana penggalian dan pemasangan box culvert mengenai pipa air bersih.
Menurut Taufik, peristiwa ini semestinya tidak terjadi jika ada komunikasi dengan warga pedagang. Rekanan harusnya membuat alternatif sementara supaya aliran pipa tetap dapat berfungsi normal.
"Begitu pula setelah proyek selesai, pipa yang biasa digunakan warga dikembalikan seperti semula dan ditata supaya lebih baik dan rapi, sehingga proyek tidak menjadikan keresahan warga, tetapi proyek dapat sejalan dengan warga dan bermanfaat bagi masyarakat luas," tandasnya.
Penulis | : D-PS |
Editor | : Sodik |