IR. HARYANTO : Pantang Kurangi Spek..!!
Kamis, 11 Juli 2019 06:48 WIB

Direktur+Utama+PT+ADP%2C+Ir+Haryanto

YOGYA (wartakonstruksi.com) - Dunia konstruksi Yogyakarta khususnya tengah jadi sorotan. Sebabnya, penawaran lelang proyek yang ‘nlosor’ sampai membuat geleng-geleng kepala. Padahal, kualitas pekerjaan jadi taruhannya. Tak sedikit pekerjaan paket ndosor yang berujung persoalan hukum.

Pada kuartal pertama 2019, lelang proyek masih belum berubah, ndlosor. Malah tren ndlosor ini terjadi hampir di semua kabupaten/kota di DIY. Namun, apakah benar lelang ndlosor itu selalu menghasilkan pekerjaan yang kurang baik.

Ir Haryanto, Direktur PT. Aneka Dharma Persada (ADP) turut buka suara. Menurutnya, lelang ndlosor yang saat ini terjadi sebenarnya mengulang apa yang terjadi beberapa tahun silam. Pada akhirnya, proses ini merupakan seleksi alam bagi penyedia jasa.

Dalam pandangannya tidak semua lelang yang dianggap ndlosor menghasilkan pekerjaan yang tidak baik. Setiap penyedia jasa mestinya sudah memperhitungkan semua hal termasuk untung rugi sebelum mengajukan penawaran. Dengan perhitungan yang baik bisa jadi pekerjaan yang digarap tetap menghasilkan keuntungan meski jumlahnya tidak besar.

{$lg[1]}
Ir Haryanto

Ia mencontohkan, perusahaan yang dipimpinnya pernah mengajukan penawaran sebesar 75 persen untuk paket pekerjaan rigid beton di daerah Gunungkidul. Penawaran sebesar itu, menurut perhitungan penyedia jasa lainnya tidak realistis dan hanya mendatangkan kerugian. Tapi ia memastikan proyek tetap memberikan keuntungan.

“Perhitungan yang lain tidak bathi, tapi nyatanya digarap ya tetep bathi. Memang bathine tidak banyak, tapi tetap menguntungkan,” ucap pria yang akrab disapa Pak Hank seperti dilansir WK Magz.

Lebih jauh dijelaskan, kunci dari pekerjaan dengan penawaran yang ‘mepet’ adalah efisiensi kerja. Asalkan bahan baku tersedia, armada yang akan digunakan ada, kemudian peralatan yang dibutuhkan juga ready maka pekerjaan bisa digarap secara efisien.

Pada kasus rigid beton di Gunungkidul, lanjut dia, semua komponen itu sudah tersedia. Sehingga pihaknya bisa melakukan efisiensi dan pekerjaan yang dinilai mustahil mendatangkan keuntungan tetap bisa memberikan profit bagi perusahaan.

Kendati begitu, ia menegaskan ada prinsip yang tidak bisa dilanggar perusahaan yaitu ‘Pantang Mengurangi Spek’. Baginya berapa pun kontrak yang didapatkan, pekerjaan harus tetap sesuai dengan spek yang ditentukan. Ia bahkan mengajak untuk melakukan pengecekan langsung guna memastikan seluruh pekerjaan yang digarap sesuai spesifikasinya. “Pantang kurangi spek. Spek tetap harus sesuai,” tegasnya.

Disinggung kembali soal lelang ndosor, Pak Hank mengaku tidak terlalu mempersoalkannya selama pekerjaan yang digarap masih sesuai spek. ADP, lanjut dia, tetap mengikuti proses lelang proyek sesuai ketentua. “Kalau fight ya fight, tidak masalah,” tambahnya.

 

Penulis : O-Kz
Editor : Dodi Pranata
COMMENTS
Belum ada komentar dari pembaca

Opini

Popular News