Jalan Imogiri Timur Dibuat Mulus, Pengendara Kebut-kebutan, Warga Resah
Rabu, 26 Juni 2019 06:00 WIB

BANTUL (wartakonstruksi.com) – Jalan Imogiri Timur bagian selatan yang berada di kecamatan Imogiri saat ini sedang direnovasi dengan diaspal kembali dan sebagian ruas jalan dilebarkan. Terkait hal itu, diadakan buka dan tutup jalan agar pengendara tidak mengganggu pengaspalan jalan. 

Dari pemantauan media Ini, saat ini pekerjaan masuk tahap finishing karena semua ruas sudah dilumuri aspal baru, namun belum diberi marka. Di bagian utara pasar Imogiri sedang dilakukan penebalan dan merapikan jalan. sedangkan di selatan pasar terlihat para pekerja ‘mencungkil’ atau membolongi pingiran aspal untuk membuat saluran air agar bisa masuk ke dalam tanah. 

Warga Kelurahan Imogiri, Yuwono (70) mengaku senang karena jalan tersebut diperhalus dan diperlebar. Akan tetapi, di satu sisi dirinya kurang senang karena kondisi jalan yang lebih baik membuat pengendara yang lewat banyak yang kebut-kebutan.

“Kalau bagi pengendara, jalannya sudah enak dilalui. Bagi pejalan kaki yang di pinggir jalan juga sudah agak aman karena sebagian sudah ada trotoarnya. Tetapi pengendara yang roda dua itu lho yang sering suka kebut-kebutan. Jalannya lebar dan halus, yang naik motor jadi suka ngebut,” ujarnya saat ditemui di lokasi, Selasa (25/6/2018). 

Yuwono menjelaskan, khusus jalan Imogiri Timur yang di selatan pasar Imogiri, yang dilebarkan hanya bagian sisi barat saja. Dikarenakan sisi barat tersebut merupakan tanah milik desa, sedangkan yang timur jalan adalah milik warga. Rencana awalnya, sisi bagian timur juga akan dilebarkan namun belum ada kesepakatan terkait harga tanah, sehingga yang saat ini sudah dilebarkan hanya bagian sisi barat saja. 

Heri, Warga Dusun Manggung RT 01, kelurahan Wukirsari, kecamatan Imogiri yang rumahnya berhadapan dengan jalan yang sedang diperbaiki tersebut mengatakan hal serupa. Dia mengaku jengkel lantaran pengguna jalan lebih banyak yang ngebut dan membahayakan.

“Orang yang mau menyeberang harus lebih hati-hati. Banyak yang takut kena motor juga kalau jalan di pinggirnya. Soalnya yang wilayah sini gak ada trotoarnya. Biasanya sisi barat ini ada ruas tanah untuk pejalan kaki, tapi sekarang diperlebar aspalnya, jadinya gak ada ruang untuk pejalan kaki,” katanya. 

Dia berharap, ke depan saat diberi marka Jalan, ada garis pembatas yang cukup untuk pejalan kaki. Serta, diberikan zebra cross agar pejalan kaki yang menyeberang lebih aman. Intinya, ada ke depannya keselamatan pejalan kaki lebih diperhatikan lagi. 

Dalam papan pengumuman, pengaspalan ulang jalan provinsi tersebut dilakukan oleh PT Anggaraza Widya Ridhamulia (AWR). Anggaran yang dipakai sekitar Rp 9,7 Miliar diambil dari Dana Keistimewaan Yogyakarta. Tertulis, pekerjaan dimulai pada 20 Februari 2019. 

Penulis : Arif Kusuma Fadholy
Editor : Sodik
COMMENTS
Belum ada komentar dari pembaca

Opini

Popular News