YOGYAKARTA (wartakonstruksi.com) - Banjir yang menerjang sebagian besar Jalan Palagan Tentara Pelajar mendapat atensi banyak pihak, tak terkecuali mantan Sekretaris Daerah (Sekda) DIY, Ir Gatot Saptadi. Meski tidak menuding pihak yang musti bertanggung jawab, namun ia menekankan pentingnya memperhatikan RTRW.
Menurut dia, sangat penting menjaga konsistensi merujuk pada Rencana Detail Tata Ruang Wilayah (RTRW) dalam aktivitas pembangunan. Selain itu, Rencana Detail Tata Ruang (RDTR) dan masterplan drainase perkotaan Yogyakarta harus menjadi pedoman dalam setiap pembangunan.
Baca juga
Karena tidak dipungkiri pertumbuhan penduduk pasti akan dibarengi dengan tumbuhnya permukiman. “Pembangunan infrastruktur pada intinya harus diikuti dengan fasilitas sarana dan prasarana drainase. Setelah dibangunnya fasilitas tersebut, lanjut dia, instansi pengampu harus konsisten dan rutin melakukan pemeliharaan fasilitas drainase yang sudah terbangun,” katanya.
Andri Gautama, warga Perumahan Griya Saka Permai, Plumbon, Sardonoharjo, Ngaglik, Sleman mengaku tak habis pikir dengan peristiwa banjir yang terjadi beberapa hari lalu di wilayahnya. Sebab, selama 12 tahun tinggal di kompleks tersebut baru mengalami kebanjiran seperti kemarin.
"Selama 12 tahun saya tinggal di komplek, baru kali ini mengalami banjir, air masuk ke garasi, sumur pun meluap hingga bikin konslet pompa airnya," ungkapnya.
Menurutnya, banjir ini disebabkan multi faktor, di antaranya kurang adanya kesadaran masyarakat untuk menjaga lingkungan, sebab banyak sekali yang membuang sampah ke dalam sungai. Akibatnya terjadi penyumbatan.
Penulis | : D-PS |
Editor | : Sodik |