Joss, Proyek Sabo Dam Kali Trising TR-RRD1 Dipastikan Kelar Awal September
Rabu, 25 Agustus 2021 06:48 WIB

sabo+dam+Kali+trising+TR-RRD+1

MAGELANG (wartakonstruksi.com) – Proyek pembangunan Sabo Dam Kali Trising TR-RRD1 di Desa Paten, Kecamatan Dukun, Magelang hampir selesai. Pekerjaan menyisakan sejumlah item kecil dan pada pertengahan September diperkirakan sudah dilakukan provisional hand over (PHO).

PPK Pengandalian Lahar Gunung Merapi, M Fahrurozi ST MT mengungkapkan, sabo dam Kali Trising TR-RRD1 merupakan fasilitas pengamanan bila terjadi bencana alam akibat banjir lahar gunung Merapi. Proyek garapan PT. Aneka Reka Buana sudah menyentuh angka 96 persen.

Baca juga

“Pekerjaan utama sudah, hanya tinggal beberapa item pekerjaan kecil. Kalau secara kontrak pekerjaan selesai pada 5 Oktober mendatang,” terangnya, kemarin.

Secara teknis, tinggi main dam 14,5 meter dengan bentang main dam 67,2 meter. Lebar mercu pelimpah 36 meter dan daya tamping sabo dam senilai Rp 18 miliar lebih ini adalah 50 ribu m3.

{$lg[1]}
revertment saluran irigasi sabo dam Kali Trising TR-RRD1

Nantinya, selain sebagai sistem pengendali lahar dingin dan stabilisasi dasar sungai, sabo dam ini juga difungsikan sebagai intake irigasi untuk pertanian.

Suroji, pelaksana proyek pembangunan sabo dam Kali Trising TR-RRD1 mengungkapkan, secara keseluruhan lingkup pekerjaan terdiri dari pembangunan sabo dam yang terdiri dari main dam, sub dam, apron, side wall, mini dam, revetment irigasi, jalan pemeliharaan dan evakuasi.

{$lg[1]}
Suroji, Pelaksana proyek sabo dam Kali Trising TR-RRD1

Saat ini, pekerjaan hanya tinggal menyisakan perapian, cor buffer field hilir, kemudian pemasangan pintu saluran irigasi dan pengecoran jalan akses untuk perawatan bangunan.

“Sambil nunggu administrasi selesai, diperkirakan PHO sekitar pertengahan September, masih lebih cepat dari jadwal yang ditetapkan,” terangnya.

Ditambahkan, pekerjaan pada proyek sabo dam TR-RRD1 tidak mudah. Meski begitu dia bersukur pekerjaan bisa berjalan sesuai harapan dan bisa lebih cepat dari jadwal. “Selain cuaca, kita juga kan berkejaran dengan kondisi mengingat status gunung Merapi yang sulit diprediksi,” tambahnya.

Penulis : O-Kz
Editor : Dodi Pranata
COMMENTS
Belum ada komentar dari pembaca

Opini

Popular News