Kontraktor Luar Berkibar Saat Pendemi, BLP Kulon Progo Dituding Tidak Pro Jargon Bela Beli
Senin, 08 Februari 2021 06:14 WIB

Pemenang+tender+D.I+Kamal

KULON PROGO (wartakonstruksi.com) – Tender proyek konstruksi di Kulon Progo tengah menjadi sorotan. Saat kontraktor lokal kelimpungan dihajar Covid-19, bendera kontraktor luar justru berkibar di kabupaten paling barat di DIY ini.

Penelusuran media ini melalui laman LPSE Kulon Progo, data sejumlah proyek dengan nilai di atas Rp 3 miliar yang sudah ditenderkan pada tahun ini diketahui dimenangkan kontraktor luar. Tender proyek Pembangunan Jaringan Irigasi D.I Kamal Lanjutan misalnya, dimenangkan kontraktor asal Banda Aceh.

Baca juga

Tender dengan HPS Rp 9,4 miliar itu dimenangkan PT. Bumi Aceh Citra Persada dengan nilai penawaran sebesar Rp 8,7 miliar. Lalu proyek Rekonstruksi/Peningkatan Kapasitas Struktur Jalan (khusus Kabupaten), Margosari-Kepek dimenangkan kontraktor luar.

Proyek dengan HPS Rp 6 miliar dimenangkan PT. Kartika Jati Sentosa asal Klaten Jawa Tengah dengan nilai penawaran Rp 5,6 miliar. Proyek Rekonstruksi/Peningkatan Jalan Mlangsen – Pripih juga sama. Proyek dengan HPS Rp 11,7 miliar itu dimenangkan PT. Bahana Makmur Utama. Kontraktor asal Semarang ini mengajukan penawaran sebesar Rp 9,5 miliar.

{$lg[1]}
Pemenangtender jalan Mlangsen Pripih

Hal ini membuat kontraktor lokal ngelus dada. Ketua Gapensi DIY, Zuharsono Ashari bahkan menyebut BLP Kulon Progo tidak pro Bela Beli, jargo yang digaungkan sejak era bupati Hasto Wardoyo untuk mendukung sumber daya lokal.

“Niku ULP (BLP) mboten pro bela beli. Dari pengumuman pemenang tender, 40 persen yang menang luar daerah,” ucap Zuharsono melalui pesan WhatsApp.

{$lg[1]}
Pemenang tender jalan Margosari - Kepek

Lebih jauh dikatakan, pihaknya sudah melakukan komunikasi baik dengan eksekutif maupun legislatif di Kulon Progo yang punya slogan Bela Beli. Namun nyatanya, di tengah suasana pandemic Covid-19 paket proyek yang ditenderkan hanya 25 persen dan yang dimenangkan 40 persen kontraktor luar.

“Rekanan Kulon Progo sendiri 90 persen enggak dapat proyek. Monggo itu yang salah rekanan, eksekutif, legislatif, atau bukan salah bunda mengandung?’ tanyanya.

Penulis : O-Kz
Editor : Dodi Pranata
COMMENTS
Belum ada komentar dari pembaca

Opini

Popular News