LINDI TPAS BANYUROTO: UPT Tak Menampik Kemungkinan Adanya Kebocoran Jaringan Pipa
Jumat, 19 Juli 2019 05:59 WIB

TPAS+Banyuroto+Nanggulan

KULONPROGO (wartakonstruksi.com) – Dugaan pencemaran air limbah sampah (lindi) TPAS Banyuroto Nanggulan masih menjadi perbincangan hangat. Kades setempat membantah adanya kebocoran. Namun UPT Persampahan, Air Limbah dan Pertamanan tak menampik kemungkinan adanya kebocoran pada jaringan pipa sebelum masuk ke kolam pengolahan.

Demikian dikatakan oleh Kepala UPT Persampahan, Air Limbah dan Pertamanan Kabupaten Kulonprogo, Toni SIP saat ditemui di ruang kerjanya, kemarin. Toni mengungkapkan, lindi dari TPAS Banyuroto sebenarnya sudah melalui proses pengolahan baik dari kolam utama menuju kolam lainnya sebelum akhirnya mengalir ke cekdam Tawang yang berada di wilayah Pedukuhan Dlingo desa setempat.

“Sebenarnya sudah kita proses lebih dulu, kalau kemarau seperti sekarang kan enggak ada. Tapi mungkin saja pas musim hujan ada luapan atau kebocoran dari jaringan pipa bisa saja terjadi. Untuk instalasi jaringan itu dulu dari Satker DIY dan secara teknis, pengolahan lindi sudah kita jalankan,” ungkap Toni.

Ditambahkan, usai dilakukan proses pengolahan lindi kemudian dialirkan ke saluran umum dan kemudian masuk ke Sungai Serang. “Dari kolam utama ke beberapa kolam berikutnya itu sudah kita proses, seandainya ada sumur warga yang berbau mungkin saja sudah bukan murni lindi tapi bercampur dengan limbah yang lain. Apalagi di kolam pengolahan untuk kontrol refilnya sudah kita perbaiki,” tambahnya.

{$lg[1]}
Kepala UPT Persampahan, Air Limbah dan Pertamanan Kulonprogo

TPAS Desa Banyuroto menampung sampah sebanyak 70 meter kubik atau sekitar 30 ton per hari. Dari pengolahan di sana ada sekitar 16 titik pemanfaatan gas metan yang sampai sekarang masih digratiskan untuk warga. “Mungkin jaringan pipa yang ke arah embung bisa saja bocor, kalau memang itu secepatnya kita lakukan perbaikan untuk pipanya,” tandasnya.

UPT, lanjut Toni, berencana mengajukan review Detail Engineering Design (DED) terkait pengolahan lindi tersebut. “Yang sekarang ini kan DED 2013 lalu, kita sudah menyiapkan untuk review DED itu, sehingga nantinya kita tahu influence-nya berapa, terus parameter lolos baku mutunya seperti apa. Dari rencana kita nanti kedalaman pipa di atas 1,5 meter sepanjang sekitar 2 kilometer dan warga yang dilintasi jaringan sudah merelakan pekarangannya,” pungkas Toni.

 

 

Penulis : Bhisma Bharata
Editor : Sodik
COMMENTS
Belum ada komentar dari pembaca

Opini

Popular News