SLEMAN (wartakonstruksi.com) – Tidak seperti proyek Sistem Pengelolaan Air Limbah Domestik Terpusat (SPALD-T) Bambanglipuro Tahap I yang hanya ditawar 2 penyedia jasa, lelang proyek SPALD-T Depok Tahap I lebih menarik. Proyek dengan pagu anggaran Rp 40 miliar itu ditawar 7 penyedia jasa dari 77 peserta.
Dari penelusuran pada laman lpse PU pusat, diketahui bila dua dari tujuh penawar itu adalaha penawar pada paket SPALD-T Bambanglipuro Tahap I yang dilelang dengan pagu anggaran sebesar Rp 55 miliar.
Baca juga
Dari sisi harga, penawaran yang diajukan penyedia jasa untuk paket SPALD-T Depok turun lebih dari 20 persen. Penawar terendah PT. Karaga Indonusa Pratama dari Jakarta Utara mengajukan penawaran sebesar Rp 31,9 miliar. Disusul dibawahnya PT. Leber Kurnia Jaya yang mengajukan penawaran sebesar Rp 33,0 miliar.
Di bawah perusahaan asal Kabupaten Bulungan, Kalimantan Timur itu ada PT. Prastama Dua Sembilan dengan penawaran sebesar Rp 33, miliar. Disusul PT. Indobangun Megatama dengan penawaran Rp 34,7 miliar.
Tiga penawar lain masing-masing PT. Amelia Surya Raharjo dengan penawaran Rp 34,8 miliar, PT. Gala Karya dengan penawaran sebesar Rp 35,1 miliar dan PT. Saburnaya dengan penawaran sebesar Rp 39,1 miliar.
Proyek SPALD-T Depok ada di Nologaten, Desa Caturtunggal, Depok, Sleman. Sistem jaringan perpipaannya sama dengan Bambanglipuro, yaitu shallow sewer. Hanya jumlah KK terlayani SPALD-T Depok lebih sedikit yaitu sebanyak 4.000 KK. Hal itu lantaran kapasitas SPALD-T ini juga lebih kecil, hanya 2.000 m3/hari.
Penulis | : O-Kz |
Editor | : Dodi Pranata |