YOGYAKARTA (wartakonstruksi.com) – Penawaran ndlosor pada lelang proyek pembangunan air baku sistem Kesugihan 3 di Cilacap, Jawa Tengah membuat PPK ketar ketir. PPK proyek itu menegaskan siap melakukan evaluasi kewajaran harga bila penawar ndlosor yang dimenangkan.
PPK Proyek Air Baku Sistem Kesugihan 3, Sony Santoso ST MT mengatakan, kewenangan soal lelang proyek tahap 3 itu ada di BP2JK. Meski begitu pihaknya tentu memiliki beberapa harapan agar proyek bisa berjalan baik dan sesuai yang diharapkan.
Baca juga
Dari sisi penawaran, kata Sony, pihaknya berharap BP2JK memenangkan penyedia jasa dengan penawaran minimal 80 persen dari pagu. Namun jika penawar ndlosor yang dimenangkan, maka kewajaran harganya akan dievaluasi.
“Kami akan evaluasi kewajaran harganya pada saat pre award meeting, memang itu dimungkinkan dan kami akan lakukan evaluasi kewajaran kalau memang yang ndlosor yang menang. Harapan kami tentu bisa dimenangkan penawar minimal 80 persen,” katanya.
Harapan lain, lanjut Sony, pihaknya tidak ingin lelang proyek dengan nilai pagu sebesar Rp 87,7 miliar itu tidak dilelang ulang. Bila dilelang ulang seperti pada lelang tahap sebelumnya, justru akan menyulitkan terutama dalam mengatur waktu pelaksanaan.
Seperti diberitakan sebelumnya, lelang paket proyek dengan kode 22529406 tercatat ditawar 16 penyedia jasa. Sayangnya nilai penawaran yang diajukan untuk proyek yang sumber dananya dari APBN itu ternyata ndlosor hingga 27 persen dari pagu anggaran sebesar Rp 87,7 miliar.
Penawar terendah misalnya, PT. Dwi Ponggo Seto mengajukan penawaran sebesar Rp 63,8 miliar. Terendah kedua PT. Karya Dulur Sahora mengajukan penawaran sebesar Rp 65,8 miliar dan di urutan terendah ketiga PT. Putra Kencana mengajukan penawaran sebesar Rp 66,7 miliar.
Urutan 4 sampai 10 ditempati PT. Era Jaya Maju Join (Rp 67,7 miliar), PT. Rajawali Jaya Sakti Konstrindo (Rp 67,9 miliar), PT. Batu Alam Berkah (Rp 68 miliar), PT. Mari Bangun Nusantara (Rp 68,3 miliar), PT. Saburnaya (Rp 68,6 miliar), PT Karaga Indonesia Pratama (Rp 68,9 miliar), dan PT. Permata Maju Jaya (Rp 70,0 miliar).
Penulis | : O-Kz |
Editor | : Dodi Pranata |