YOGYAKARTA (wartakonstruksi.com) – Proyek Proyek Sistem Pengelolaan Air Limbah Domestik Terpusat (SPALD-T) Bambanglipuro Tahap I, minim peminat. Dari 54 perusahaan yang terdata sebagai peserta, hanya ada dua saja yang mengajukan penawaran. Itu pun ndlosor.
Penawar terendah pada paket proyek dengan kode lelang 61226064, adalah PT. Prastama Dua Sembilan. Harga penawaran terkoreksi sebesar Rp 44.006.123.568,83, turun Rp 11 miliar dari pagu sebesar Rp 55 miliar. Penawar terendah kedua adalah PT. Indobangun Megatama dengan penawaran terkoreksi sebesar Rp 46.911.739.074,30.
Baca juga
Kepala Satker Pelaksanaan Prasarana Permukiman Wilayah Balai PPW DIY, Arif Wahyu ST tidak menampik penawaran ndlosor pada proyek pembangunan SPALD-T Bambanglipuro Tahap I. meski begitu ia memilih enggan banyak berkomentar karena proses lelang masih berjalan dan belum selesai.
Dia sendiri menyebut SPALD-T Bambanglipuro bakal memiliki kapasitas 3.000 m3/hari dengan perkiraan jumlah KK terlayani sebanyak 5.493 KK. Sistem jaringan perpipaan pada proyek yang berada di Desa Sumbermulyo, Bambanglipuri, Bantul ini adalah shallow sewer. Durasi pelaksanaan pembangunan Tahap I selama 10 bulan.
SPALD-T Bambanglipuro akan melayani masyarakat yang berada di sisi selatan IPAL Sewon. Selama ini mereka baru terlayani IPAL domestic skala permukiman. Dengan adanya SPALD-T diharapkan masyarakat tidak ;agi membuang limbahnya ke selokan maupun menyerapkannya ke dalam tanah.
Proyek serupa yaitu SPALD-T Depok Tahap I di Nologaten, Desa Caturtunggal, Depok, Sleman juga mulai dilelangkan. Pagu anggaran untuk proyek dengan kode lelang 61926064 itu sebesar Rp 40 miliar. Tahapan lelang baru pada pengumuman pascakualifikasi.
Sistem jaringan perpipaannya sama dengan Bambanglipuro, hanya jumlah KK terlayani SPALD-T Depok lebih sedikit yaitu sebanyak 4.000 KK. Hal itu lantaran kapasitas SPALD-T ini juga lebih kecil, hanya 2.000 m3/hari.
Penulis | : O-Kz |
Editor | : Dodi Pranata |