PDAM Sleman Berharap SPAM Kartamantul Fase 2 Segera Beroperasi
Minggu, 14 April 2019 16:11 WIB

SLEMAN (wartakonstruksi.com) – Terus meningkatkan pembangunan di Sleman berdampak pada peningkatan kebutuhan air bersih. Selain memanfaatkan sumber yang sudah ada seperti Umbul Wadon di Kaliurang, Sleman juga memanfaatkan air dari Sistem Penyediaan Air Minum (SPAM) Kartamantul.

Hanya saja pemanfaatan air dari SPAM regional Kartamantul juga belum maksimal mengingat proyek ini baru fase 1 yang sudah selesai, yakni proyek SPAM yang bersumber dari Bantar. Proyek fase 1 menghasilkan air dengan kapasitas 200 liter per detik. Dari jumlah itu, 150 liter per detik digunakan Bantul dan sisanya digunakan Sleman.

“Jadi Sleman 50 Bantul 150. Itu masih belum cukup memenuhi kebutuhan Sleman. Kebutuhan kami di tahun 1019-2020 sekitar 400 liter per detik,” terang Dwi Nurwata SE MM, Direktur PDAM Sleman saat berbincang dengan wartakonstruksi.id, kemarin.

Dwi mengatakan, bila proyek SPAM fase 2 sudah bisa selesai tahun ini maka kebutuhan air di Sleman akan terbantu. “Harapan kami tentu saja agar fase 2 yang dari Kebon Agung sudah bisa beroperasi tahun ini. Tidak hanya kami tapi itu juga harapan Bantul seperti itu,” terang Dwi.

Di samping itu, lanjut Dwi, pihaknya sangat berharap ada kebijakan soal tariff terutama dikaitkan dengan keterjangkauan. Kebijakan itu tertian dalam Peraturan Menteri Dalam Negeri (Permendagri) yang salah satunya mengatur soal keterjangkauan.

“Kalau bisa yang terjangkau masing-masing daerah. Sebab, ketika didistribusikan masih perlu mainternance.  Sehingga kalau terlalu tinggi nanti malah memberatkan,” terangnya.

Seperti dilansir media oini sebelumnya, proyek Sistem Penyediaan Air Minum (SPAM) Regional Kartamantul belum terealisasi sesuai target. Proyek yang dimulai sejak 2016 ditarget menghasilkan air dengan kapasitas 700 liter per detik, tapi sampai 2018 baru terpenuhi 400 liter per detik. Sayangnya, proyek itu terpaksa harus terhenti di tahun politik.

Tidak adanya kegiatan di tahun politik lantaran pengajuan anggaran untuk melanjutkan proyek SPAM regional tahun 2019 ditolak oleh pusat dengan alasan kebijakan tertentu. Tetapi usulan proyek tetap diupayakan bisa dilanjutkan tahun 2020 mendatang.

Penulis : O-Kz
Editor : Dodi Pranata
COMMENTS
Belum ada komentar dari pembaca

Opini

Popular News