Proyek Irigasi Banyu Agung/ Tawang : Seluruh Tahapan Selesai, Diharap Cetak Sawah Baru 145 Ha
Senin, 24 Februari 2020 13:30 WIB

Seluruh+tahapan+proyek+irigasi+Tawang+selesai

KULON PROGO (WK Magz) – Proyek pembangunan Jaringan Irigasi Banyu Agung/ Tawang tahap akhir telah selesai 100 persen. Proyek senilai Rp 11,5 miliar lebih ini diharapkan mampu mencetak sawah baru seluas 145 hektare (ha). Hal ini penting menyusul susutnya lahan pertanian di Kulon Progo akibat proyek infrastruktur yang massif.

Salah satunya pembangunan Bandara YIA yang berdampak secara langsung mengurangi lahan pertanian produktif. Dalam jangka panjang secara tidak langsung akan terjadi alih fungsi lahan di sekitar bandara menjadi permukiman, sentra bisnis maupun sektor usaha UMKM. Karenanya diperlukan upaya mengganti lahan pertanian terdampak dengan mencetak lahan pertanian baru.

Baca juga

Dari hasil studi dan perencanaan Dinas Pekerjaan Umum, Perumahan dan Kawasan Permukiman (PUPKP) Sub Bidang Sumber Daya Air didapati data bahwa dua desa yaitu Desa Banyuroto Kecamatan Nanggulan dan Desa Kaliagung Kecamatan Sentolo punya potensi lahan pertanian kurang lebih seluas 400 Ha dan punya potensi untuk mencetak  sawah baru karena ada potensi ketersediaan air yang cukup, kesuburan tanah yang baik. Lebih lagi potensi itu sesuai dengan tata ruang.

Atas dasar itu dilakukan kegiatan berupa pembangunan jaringan irigasi dengan tujuan untuk mengganti lahan pertanian terdampak pembangunan bandara YIA dan optimalisasi penggunaan lahan pertanian padi maupun palawija sebagai upaya untuk melaksanakan ketahanan pangan (Swasembada Pangan). Dengan fungsi yang optimal diharapkan dapat mendukung upaya pemerintah dalam rangka meningkatkan pendapatan petani, membuka kesempatan kerja di sektor pertanian yang dapat mendukung kegiatan pengentasan kemiskinan di wilayah Kulon Progo.

Kini proyek pembangunan jaringan irigasi tahap akhir telah selesai dengan hasil yang cukup baik. “Sudah selesai, elevasinya bagus dan bisa berfungsi dengan baik. Ini pekerjaan tahap akhir. Kabarnya akan dijadikan sampel untuk pekerjaan yang dibiayai dengan DAK,” ucap Agung, Direktur PT Agung Sinar Mukti selaku pelaksana proyek.

Menurut Agung, pekerjaan terbagi dua kegiatan. Pertama untuk meningkatkan debit air. Lokasi pekerjaan ini di ujung sipon yang dibangun pada tahap pertama. Pekerjaan saluran dibangun dengan ukuran 60 x 80 panjang 2 km lebih yang diharapkan dapat meningkatkan debit air menjadi lebih tinggi. Kemudian pekerjaan perpipaan di atas talang saluran terbuka dan saluran tertutup.

Agung mengaku bersyukur karena masyarakat sangat kooperatif selama pekerjaan berlangsung. Hal ini, kata dia, tak lepas dari upaya pelaksana untuk mengakomodir masyarakat sekitar termasuk dalam hal tenaga kerja selama proyek berjalan. “Termasuk soal ganti rugi tanaman, tidak ada masalah. Pemberdayaan masyarakat sekitar memang kami perhatikan juga,” katanya.

Tahap awal proyek sebenarnya sudah dimulai sejak tahun 2004 sampai dengan 2006 dengan membangun Bendung Tawang dan Saluran Primer sepanjang kurang lebih 2,4 Km dan berhasil mencetak sawah baru seluas 80 ha. Pada tahun 2016, proyek jaringan irigasi Tawang digarap dengan dana Rp 2,6 miliar 2016 telah berhasil mencetak sawah baru seluas 25 ha sehingga petani sudah dapat panen padi 2 kali yaitu  MT II tahun 2016 dan MT I tahun 2017.

Proyek dilanjutkan tahun 2017 senilai Rp 3,2 miliar dengan outcame cetak sawah baru seluas 90 ha. Tahap III digarap tahun 2018 dengan anggaran Rp 4,1 miliar dan diharapkan dapat mencetak sawah baru 60 ha. Pada tahun 2019 ini, proyek digarap dengan niilai Rp 11,5 miliar dan pembangunan tahap akhir dengan harapan dapat mencetak sawah baru seluas 145 ha.

 

 

 

Penulis : O-Kz
Editor : Dodi Pranata
COMMENTS
Belum ada komentar dari pembaca

Opini

Popular News