BANTUL (wartakonstruksi.com) – Tidak profesionalnya kinerja pejabat BPBD Bantul membuat warga Benyo Sendangsari, Pajangan, resah. Pasalnya, janji mengaspal jalan pendekat jembatan Benyo hanya isapan jempol belaka. Pengaspalan tidak dilakukan hingga tahun berganti.
Padahal pengaspalan dijanjikan dalam pertemuan di balai desa. Di sisi lain tender proyek pengaspalan sudah selesai dan menghasilkan pemenang. Namun hasil tender pada awal Desember 2020 itu, diduga sengaja diabaikan pejabat BPBD Bantul.
Baca juga
Warga melalui Lurah setempat akhirnya menyurati Bupati Bantul. Hal ini tertuang dalam surat dengan nomor 620/199 yang ditandatangani Lurah Sendangsari, Tri Haryadi STP. Dalam surat itu, dipertanyakan kepastian pengaspalan ruas jalan Benyo-Jetis nomor ruas D.64.
Masih menurut surat tertanggal29 Desember 2020 itu, pengaspalan dijanjikan pada bulan November namun tidak juga direalisasikan.
Surat itu sendiri menindaklanjuti surat dari warga Benyo nomor PB/05/XII/2020 yang ditandatangani Dukuh Benyo, Surinto dan BPD Dapil 1, Basuki. Warga mengungkap janji BPBD Bantul terkait pengaspalan yang akan dilaksanakan pada November 2020, namun tidak juga direalisasi.
“Berdasarkan sosialisasi BPBD Bantul kepada warga masyarakat Padukuhan Benyo Kalurahan Sendangsari dan Padukuhan Kauman Wijirejo tentang pengaspalan jalan pendekat jembatan Bento yang dijanjikan lelang bulan Oktober dan realisasi pekerjaan bulan November 2020. Tapi sampai saat ini belum ada realisasi,” demikian bunyi salinan surat yang diterima redaksi wartakonstruksi.com.
Menurut warga pengaspalan di ruas jalan di wilayahnya sangat dibutuhkan karena saat ini kondisi jalan itu rusak sehingga menghambat aksesibilitas warga.
Penulis | : WK 006 |
Editor | : ED WK006 |