RENCANA PELEBARAN JJLS : Satu Makam dan Pasar Glagah Bakal Direlokasi
Kamis, 25 Juli 2019 18:49 WIB

Pasar+Glagah+Terancam+Direlokasi

KULONPROGO (wartakonstruksi.com) – Sebuah makam dan pasar desa di Desa Glagah Kecamatan Temon terancam direlokasi. Makam dan pasar itu menjadi bagian yang terkena dampak rencana pelebaran Jalur Jalan Lintas Selatan (JJLS) atau yang biasa disebut Jalan Daendels.

Memang belum ada tindak lanjut dari rencana pelebaran JJLS. Namun demikian, Pemerintah Desa Glagah mulai mempersiapkan segala sesuatu agar proses relokasi berjalan dengan lancar. Demikian diungkap Kepala Desa Glagah, Agus Pramono, di ruang kerjanya, Kamis (25/7/2019).

Tahapan dari rencana pelebaran Jalan Deandels diperkirakan dimulai lagi pada Tahun 2020 mendatang, lantaran kini tengah memasuki tahap konsultasi publik.

“Kemungkinan masih Tahun depan, untuk sekarang informasi yang saya dapatkan sedang dalam tahap konsultasi publik. Dan saya menunggu kelanjutannya seperti apa. Kalau permohonan relokasi dari desa sudah saya ajukan ke Pemerintah Kabupaten beberapa waktu lalu,” ungkap Agus.

Untuk pasar desa yang berada di simpang empat pintu masuk obyek wisata Pantai Glagah Indah ini, terdapat lebih dari 100 pedagang dari berbagai wilayah di Kabupaten Kulonprogo, di antaranya dari Kecamatan Wates, Sentolo, Pengasih serta Kecamatan Panjatan.

“Mayoritas memang warga sini, tapi kemarin malam saya sempat tanya ke salah satu pedagang dia mengaku dari Sentolo. Pasar itu sebenarnya “Pasar Bomi” atau kepanjangan dari Pasar Rebo dan Minggu, tapi akhirnya juga tiap hari buka dan cukup ramai karena lokasinya memang strategis. Pada prinsipnya untuk para pedagang tidak ada masalah, kita menunggu saja dari tahapan JJLS dan permohonan desa yang kita kirim ke Kabupaten,” paparnya.

Tidak hanya pasar desa, pelebaran JJLS juga berdampak pada relokasi sekitar 20 rumah warga serta satu makam yang terletak tidak jauh dari pasar desa tersebut. “Untuk lahan relokasi yang kita ajukan ke Kabupaten adalah tanah milik PA yang berada di utara Pesanggrahan. Ya semua kita lakukan kalau memang sudah ada ganti rugi dari Provinsi,” jelasnya.

Agus berharap adanya sejumlah program nasional di Kulonprogo mendapat dukungan penuh masyarakat secara luas, sehingga program pembangunan bisa berjalan dengan lancar. “Siapa pun pengganti saya nanti juga perlu didukung penuh, sehingga semua bisa berhasil. Saya selesai 27 November ini,” pungkas Agus.

 

Penulis : Bhisma Bharata
Editor : Sodik
COMMENTS
Belum ada komentar dari pembaca

Opini

Popular News