SLEMAN (wartakonstruksi.com) - Proses tender ulang proyek air baku Kesugihan tahap 2 masih berproses. Tender ulang dengan kode 52734064 dan tanggal pembuatan pada 20 Mei lalu ini diharapkan tidak gagal lagi dan menghasilkan pemenang sehingga pekerjaan bisa dilaksanakan.
Namun bila sebaliknya, tender kembali gagal menghasilkan pemenang maka dana dipastikan bakal dikembalikan ke pusat dengan risiko tidak akan mendapat alokasi untuk proyek yang sama karena proyek ini menggunakan dana Surat Berharga Syariah Negara (SBSN).
Gunawan Suntoro ST M.Eng, Kepala Satker Pelaksanaan Jaringan dan Pemanfaatan Air (PJPA) Balai Besar Wilayah Sungai Serayu Opak (BBWSSO) mengatakan, tender pembangunan air baku sistem Kesugihan menguras banyak pikiran. Apalagi setelah tender 2 kali gagal menghasilkan pemenang.
Karena itu dia berharap tender ulang yang dilakukan melalui BP2JK bisa menghasilkan pemenang. "Mudah-mudahan tidak gagal lagi yang sekarang ini," ucap Gunawan kepada Wartakonstruksi.id, kemarin.
Menurut Gunawan, jika tender ulang berhasil mendapatkan pemenang maka proyek dipastikan bakal digarap tahun ini. Meski pun, kata dia, dalam pelaksanaannya akan ada perubahan pekerjaan. Bila sebelumnya pekerjaan termasuk pembuatan intake dan lainnya, maka kali ini akan difokuskan hanya pada pemasangan pipa.
"Nanti kemungkinan dialihkan ke pipa saja. Memang jadi akan lebih panjang karena yang digarap hanya pemasangan pipa. Pekerjaan lainnya dialihkan ke pipa semua," terangnya.
Namun demikian apabila tender ulang kembali gagal menghasilkan pemenang maka ia memastikan proyek dengan nilai Rp 83,8 miliar itu tidak akan digarap. Sebab dana yang sudah dialokasikan akan dikembalikan, walau pun risikonya tidak akan ada alokasi lagi untuk proyek tersebut.
"Ini kan SBSN, kalau tidak jadi ya sudah. Jadi nanti kalau ternyata gagal lagi ya sudah kita kembalikan saja. Kalau terus dipaksanakan juga tambah repot. Kita tidak mau berisiko soal ini," katanya.
Tender pembangunan air baku Kesugihan sejak awal memang sudah mengundang tanda tanya. Diumumkan pada Desember 2018, belum juga diumumkan pemenangnya meski sudah lewat 2,5 bulan. Padahal sudah dilakukan pemanggilan untuk klarifikasi dan pembuktian kualifikasi. Tapi akhirnya tender gagal menghasilkan pemenang.
Proyek di Kesugihan, Cilacap itu kemudian ditender ulang yang kali ini dilakukan melalui Balai Pemilihan Pelaksana Jasa Konstruksi (BP2JK). Sempat diumumkan pemenang tender, perusahaan asal Indramayu, namun akhirnya dianulir setelah disanggah peserta lain. Kini proyek kembali ditenderkan di BP2JK dan prosesnya masih berjalan.
Penulis | : O-Kz |
Editor | : Dodi Pranata |