SLEMAN (wartakonstruksi.com) – Sistem Penyediaan Air Minum (SPAM) Prambanan telah diserahkan dan beroperasi sejak Maret 2004 lalu. Operasional SPAM Prambanan praktis mengatasi kebutuhan air bersih di kawasan Prambanan dan sekitarnya yang selalu menjadi problem saat musim tertentu.
“Karena ini sudah beroperasi, untuk Sleman timur khususnya Prambanan dan Berbah sudah tidak lagi kekurangan air. Aliran airnya cukup kencang, jadi sekarang masyarakat di sana tidak lagi mengandalkan dropping air,” tegas Dwi Nurwata, SE MM, Direktur Utama PDAM Sleman, kemarin.
Baca juga
Dwi menjelaskan,SPAM Prambanan dibangun oleh pemerintah melalui kolaborasi pemerintah pusat dan daerah. Intake senilai Rp 11 miliar dibangun oleh Balai Besar Wilayah Sungai Serayu Opak (BBWS SO), instalasi jaringannya senilai Rp 44 miliar dibangun oleh Balai PPW dan Pemkab Sleman membangun sarana pendukung dengan dana Rp 10 miliar.
“Semuanya sudah selesai, Maret diserahkan ke PDAM untuk dikelola. Setelah diuji coba beberapa waktu lalu dimonev oleh Bupati, dan hasilnya baik. Instalasi bisa beroperasi optimal dan layanan air bersih di Prambanan atas bisa mengalir dengan baik,” jelasnya.
Lebih jauh dijelaskan, kapasitas air yang dihasilkan SPAM Prambanan adalah 30 liter per detik dan akan melayani 2.400 sambungan rumah di Prambanan dan sekitarnya. Selain itu, SPAM Prambanan juga disiapkan untuk mencukupi kebutuhan non domestick dengan kapasitas 8 liter per detik.
“Kita siapkan untuk non domestik juga, kapasitasnya 8 liter per detik, nanti untuk kawasan wisata seperti Breksi dan Obelix,” pungkasnya.
Penulis | : WK 002 |
Editor | : Dodi, SH |