SLEMAN (wartakonstruksi.com) - Sejumlah rencana rekayasa lalu lintas tengah dipersiapkan oleh Satlantas Polres Sleman jelang libur Natal dan Tahun Baru (Nataru) 2020.
Kanit Dityasa Satlantas Polres Sleman, Iptu Gembong Widodo SH menjelaskan, pergerakan lalu lintas tidak semassif ketika menjelang lebaran. Namun demikian antisipasi kemungkinan adanya kepadatan lalu lintas di beberapa titik tetap akan diupayakan, terlebih di hari H yakni saat pergantian tahun.
Baca juga
"Kami akan melakukan opsi - opsi atau skema pengalihan arus. Pertama antisipasi kepadatan kendaraan tidak harus di tanggal 1," terang Iptu Gembong, kemarin.
Gembong mengungkapkan, mulai di wilayah Kecamatan Tempel akan dilakukan manualisasi dengan cara menarik arus kendaraan yang berasal dari arah utara atau dari Jawa Tengah, karena terdapat jembatan Kali Krasak.
"Diupayakan tidak ada muatan statistik di situ, jadi pada saat ekor sudah menyentuh di badan jembatan, cara bertindak yang kami laksanakan adalah menarik arus baik dari Jogja maupun sebaliknya," ungkapnya.
Di simpang empat Beran, akan menyesuaikan apabila flashing di Tempel dilakukan, otomatis di simpang Beran juga diberlakukan penutupan. Pusat manualisasi di simpang Denggung dengan menarik arus yang dari utara, agar tidak ada penumpukan, simpang Jombor sudah dilakukan rekayasa tiap hari, di Monjali tidak ada," kata dia.
Lanjut Gembong, pada underpass Kentungan akan mulai dioperasionalkan pada waktu pelaksanaan Nataru untuk mengurangi kepadatan. Sedangkan di seputaran Maguwo dan di Adisutjipto diperkirakan ada peningkatan luar biasa pada tanggal 21-22 Desember, akan dilaksanakan pola rekayasa dengan menutup simpang tiga bandara, kemudian sedikit mengalihkan ke akses AAU.
“Jadi yang akan masuk ke bandara kita kerjasama dengan pihak lanud agar antrian tidak terkunci di sisi barat simpang tiga bandara," terangnya.
Kemudian di Jalan Raden Ronggo atau seputaran RS Bhayangkara dan proliman Prambanan. Untuk di proliman akan diberlakukan jalan terus bagi kendaraan yang berasal dari arah timur. "Kita sekat di jalur lambat di sisi selatan jadi lurus jalan terus, khusus yang akan ke kanan kita mainkan traffic light di situ," katanya.
Untuk simpang Prambanan, apabila terjadi penumpukan arus, akan ditempuh opsi terakhir dengan pengalihan arus yang berasal dari barat di jalur lambat di seputaran Bogem akan ditutup. "Penutupan tersebut, akan kita buang arus lalu lintas ke arah Balet Ramayana menyusuri Candi Sewu masuk di wilayah Klaten," imbuh dia.
Mengingat keterbatasan sanara berupa waterbarrier, maka, kata dia, di lapangan dipakai piranti berupa tolo-tolo yakni terbuat dari semen dengan bambu dilengkapi tali. "Nantinya akan ada 6 titik pos yaitu di Tempel, parkir timur Monjali, seputaran pasar Gamping, Amplas, Maguwo dan simpang tiga Prambanan," pungkasnya.
Penulis | : Eko Purwono |
Editor | : Sodik |