SLEMAN (wartakonstruksi.com) – Suplai air dari Umbul Wadon di Kaliurang belum cukup untuk memenuhi kebutuhan PDAM Sleman secara keseluruhan. Dari total kebutuhan tahun 2019-2020 yang mencapai 400 liter per detik, PDAM Sleman hanya memanfaatkan 80 liter perdetik dari umbul tersebut.
Debit air yang diambil dari Umbul Wadon tidak bisa maksimal lantaran tidak hanya digunakan PDAM Sleman. PDAM Kota Yogyakarta juga mengambil air dari sumber yang sama dengan jumlah debit yang sama pula. Sisanya digunakan untuk keperluan masyarakat dan lainnya.
Dengan angka itu, PDAM Sleman dituntut mencari sumber lain demi memenuhi kebutuhannya secara keseluruhan. Apalagi kebutuhan air terus bertambah seiring terus meningkatnya pembangunan baik permukiman maupun bangunan komersial.
Guna mencukupi kebutuhan itu, PDAM Sleman melirik embung yang tersebar di Sleman sebagai sumber alternatif. Dari beberapa embung, embung Tambakboyo di Condongcatur menjadi pilihan utama, sedangkan embung lainnya masih dalam tahap kajian.
“Kita koordinasi dengan PU untuk menggunakan embung, salah satunya embung Tambakbaya di Concat. Yang lain masih kajian karena harus memperhitungkan banyak hal,” ucap Direktur PDAM Sleman, Dwi Nurwata SE MM, kemarin.
Dwi menjelaskan, jumlah pelanggan PDAM Sleman saat ini tercatat 34.600. Dengan jumlah itu, identik dengan debit 380 lt/dt. “Makanya yang dikebut sekarang itu adalah penambahan debit. Termasuk dengan melirik embung sebagai salah satu sumber kita,” terangnya.
PDAM, lanjut Dwi, juga menggandeng perguruan tinggi yakni dari Geologi UGM untuk melakukan pemindaian sumber-sumber air. Hasilnya ada 3 lokasi yang bisa digunakan, memiliki debit air cukup tinggi dan tidak mengganggu pemenuhan kepada masyarakat.
Ketiga titik itu adalah Tlogo Muncar, kemudian Beji yang ada di kawasan TNGM, dan satu titik lain di Pendowoharjo. Dari 3 titik itu, yang akan digunakan baru titik di Beji. “Tahun ini baru diusulkan ke Pemda untuk dibangunkan. Mulai digunakan tahun 2020,” paparnya.
Dwi menambahkan, untuk pemanfaatan sumber air di kawasan TNGM pihaknya sudah melakukan koordinasi dengan pengelola. Terlebih setelah adanya aturan dari Kementerian Kehutanan terkait pendataan ulang perizinan pemanfaatan air dari sumber tersebut.
“Sekarang sedang disusun untuk agministrasinya dengan TNGM. Kan ada 2 yang memanfaatkan, Sleman dan Kota sumbernya juga sama dari Umbul Wadon. Kalau saya lebih senang sekarang, semuanya ditata, ada kemudahan. Jadi lebih jelas untuk legalnya,” tambah Dwi.
Penulis | : O-Kz |
Editor | : ED-WK01 |