Tahun 2019, PDAM Sleman Pasang Seribu SR untuk MBR
Kamis, 18 April 2019 15:30 WIB

SLEMAN (wartakonstruksi.com) – Pelayanan air bersih bagi masyarakat berpenghasilan rendah (MBR) di Sleman berlanjut pada tahun ini. Setidaknya ada 1000 sambungan rumah (SR) yang akan direalisakan pada tahun ini khusus MBR.

“Tahun ini ada seribu sambungan untuk MBR. Kita maunya banyak tapi kan harus menyesuaikan dengan debit air yang kita punya,” ucap Dwi Nurwanto SE MM saat berbincang dengan Warta Konstruksi, belum lama ini.

Dwi mengungkapkan, pada tahun 2018 tercatat ada 1.650 sambungan yang direalisikan PDAM Sleman untuk pemenuhan kebutuhan air bersih bagi MBR. Pada tahun 2020, jumlahnya tidak akan jauh berbeda dari tahun ini. Dwi menyebut angka 1.000 meski angka itu masih mungkin berubah.

“Tahun 2020 minimal 1.000 sambungan, tapi kita harus nunggu baseline survey dulu dari Kementerian Pekerjaan Umum. Nanti pengerjaannya selesai dalam waktu 3-4 bulan,” jelasnya.

Diberitakan media ini sebelumnya, indikator MBR sesuai petunjuk pelaksanaan (juklak) atau juknis yakni masyarakat dengan penggunaan listrik dibawah 900 VA – 1.300 VA dan rumah telah terbangun. Untuk  menjadi pelanggan MBR juga diberikan keringan dalam pendaftaran, yang biasanya dengan tarif Rp 945 ribu diberikan keringanan Rp 300 ribu per sambungan.

Sambungan untuk MBR sendiri memang tidak bisa maksimal lantaran PDAM masih kekurangan debit air untuk mencukupi kebutuhannya. Sumber dari Umbul Wadon yang selama ini digunakan tidak cukup memenuhi kebutuhan air PDAM Sleman yang mencapai 400 liter per detik.

Karenanya, PDAM Sleman melirik sumber lain sebagai alternatif. Salah satunya mencoba memanfaatkan Embung Tambakboyo. “Sedang kita koordinasikan dengan PU. Embung lain masih kajian karena harus memperhitungkan banyak hal,” papar Dwi.

PDAM, lanjut Dwi, juga menggandeng perguruan tinggi yakni dari Geologi UGM untuk melakukan pemindaian sumber-sumber air. Hasilnya ada 3 lokasi yang bisa digunakan, memiliki debit air cukup tinggi dan tidak mengganggu pemenuhan kepada masyarakat.

Ketiga titik itu adalah Tlogo Muncar, kemudian Beji yang ada di kawasan TNGM, dan satu titik lain di Pendowoharjo. Dari 3 titik itu, yang akan digunakan baru titik di Beji. “Tahun ini baru diusulkan ke Pemda untuk dibangunkan. Mulai digunakan tahun 2020,” pungkasnya.

Penulis : D-PS
Editor : ED-WK01
COMMENTS
Belum ada komentar dari pembaca

Opini

Popular News