Underpass Bandara YIA Hubungkan Ruas Pansela, Kentungan Atasi Problem Kemacetan
Senin, 04 November 2019 09:55 WIB

PPK+1.1+Satker+PJN+wilayah+DIY

RUAS Jalan Pantai Selatan (Pansela) Karangnongko – Bugel – Ngremang sepanjang kurang lebih 1 km bersinggungan dengan area Pembangunan Bandara Yogyakarta International Airport (NYIA) yang berlokasi di Kulon Progo. Dalam rangka mempertahankan eksistensi ruas jalan Pantai Selatan (Pansela), Direktorat Jenderal Bina Marga mengusulkan pembangunan underpass pada ruas jalan yang bersinggungan dengan bandara baru tersebut.

Pembangunan Underpass bertujuan untuk memperlancar arus lalu lintas jalur lintas Pansela sebagai bagian dari rencana strategis dengan menyinergikan pembangunan Bandar Udara (Bandara) baru Yogyakarta (YIA) dengan membuat simpang tak sebidang untuk melintaskan arus lalu lintas jalur lintas Pansela yang melewati lingkungan area Bandara YIA.

Pada tahun 2018 – 2019, Satker Pelaksanaan Jalan Nasional Wilayah Provinsi D. I. Yogyakarta, Balai Besar Pelaksanaan Jalan Nasional VII, Direktorat Jenderal Bina Marga mendapatkan pagu anggaran sebesar kurang lebih Rp 312 miliar untuk konstruksi Pembangunan Underpass Bandara Yogyakarta International  (YIA) yang bersumber dari SBSN (Surat Berharga Syariah Negara) Tahun Anggaran 2018-2019.

Pembangunan Underpass Bandara YIA merupakan Proyek Stategis Nasional (PSN). Pembangunan underpass dilaksanakan dengan skema Rancang Bangun (design and build) Terintegrasi. Total Panjang penangan underpass kurang lebih 1,3 km meliputi pekerjaan underpass tertutup sepanjang 1,095 km dan total panjang inlet/outlet sepanjang kurang lebih 200 meter. Lebar underpass adalah kurang lebih 16 meter dengan dua jalur empat lajur, untuk dilalui dari arah barat ke timur maupun sebaliknya.

{$lg[1]}
Desain Underpass Bandara YIA

Tinggi bebas underpass adalah 5,2 meter. Kecepatan rencana di underpass adalah 40 km/jam. Pelaksanaan pekerjaan dilaksanakan selama 390 hari kalender mulai tanggal 12 November 2018 sampai dengan 6 Desember 2019.

Struktur underpass menggunakan box beton bertulang yang didesain tahan terhadap rembesan air, gaya uplift dan gaya gempa. Jenis perkerasan jalan pada underpass dan inlet/outlet menggunakan rigid pavement dengan dilapisi aspal. Dinding underpass akan dihiasi dengan ornament dengan tema kerifan lokal yang sesuai dengan nilai budaya Yogyakarta.

{$lg[1]}
visualisasai underpass bandara YIA

Selain agar jalan Pansela dapat terhubung, diharapkan dengan adanya underpass ini dapat memperlancar dan mempercepat arus lalu lintas bagi warga Kulon Progo dan sekitarnya, juga dapat meningkatkan pertumbuhan ekonomi makro maupun mikro di Kabupaten Kulon Progo dan warga D. I. Yogyakarta.

Underpass Kentungan, Solusi Atasi Kemacetan

{$lg[1]}
Desain Underpass Kentungan

Selain proyek Underpass Bandara YIA, proyek serupa dikerjakan di Simpang Empat Kentungan. Kepadatan lalu lintas di simpang ini sudah sangat tinggi. Kemacetan sering kali tak terhindarkan akibat kondisi jalan yang sudah tidak memadai di persimpangan sebidang antara jalan nsional yaitu Jalan Arteri Utara Yogyakarta dan Jalan Provinsi (Jalan Kaliurang) yang berada di Kabupaten Sleman tersebut.

Topografi wilayah berada di dataran rendah. Seiring dengan pertumbuhan wilayah dan pertumbuhan kendaraan, kondisi lalu lintas di Simpang Empat Kentungan ini juga ikut mengalami lonjakan volume kendaraan yang melintas di jalan tersebut. Sehingga diperlukan penanganan yang cukup signifikan.

Guna mengatasi masalah lalu lintas di Simpang Empat Kentungan ini, telah dilaksanakan berbagai kajian. Dari kajian itu diketahui penanganan yang tepat untuk mengatasi permasalahan lalu lintas di Simpang Empat Kentungan dengan membuat simpang tak sebidang dengan konstruksi underpass.

{$lg[1]}
Ornamen bagian dalam underpass Kentungan

Pembangunan Underpass Kentungan juga merupakan salah satu program prioritas nasional yang tertuang dalan RENSTRA Bina Marga 2014-2019. Pembangunan underpass merupakan salah satu upaya untuk mengurai kemacetan yang terjadi pada simpang empat Jalan Kaliurang dengan Jalan Arteri Utara (Yogyakarta)/Jalan Padjajaran.

Jalan Arteri Utara (Yogyakarta)/Jalan Padjajaran juga merupakan jalan nasional yang sangat vital, menghubungkan antara wilayah timur dan barat D. I. Yogyakarta dan merupakan jalur perdagangan Jawa bagian selatan.

Pada tahun 2018 – 2019, Satker Pelaksanaan Jalan Nasional Wilayah Provinsi D. I. Yogyakarta, Balai Besar Pelaksanaan Jalan Nasional VII, Direktorat Jenderal Bina Marga mendapatkan pagu anggaran sebesar Rp 127 milyar untuk konstruksi Pembangunan Underpass Kentungan yang bersumber dari APBN (Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara) Tahun Anggaran 2018-2019.

Total panjang penanganan underpass adalah 900 meter meliputi pekerjaan underpass dan pekerjaan pelebaran jalan. Panjang underpass adalah 540 m dengan konstruksi tertutup sepanjang 180 m. Lebar underpass adalah 16 meter dengan dua jalur empat lajur, dapat dilalui dari barat (Magelang) ke timur (Solo) maupun sebaliknya. Tinggi bebas underpass adalah 5,2 meter. Kecepatan rencana pada Underpass Kentungan ini adalah 60 km/jam. Pelaksanaan pekerjaan dilaksanakan selama 384 hari kalender mulai tanggal 13 Desember 2018 sampai dengan 31 Desember 2019.

Struktur atas underpass menggunakan voided slab dan fondasi dengan bore pile dan secant pile. Perkerasan pelebaran jalan menggunakan flexible pavement sedangkan perkerasan pada main road dengan rigid pavement.

Diharapkan dengan selesainya pekerjaan pembangunan Underpass Kentungan dapat mengurai kemacetan yang terjadi pada Simpang Empat Jalan Kaliurang dengan Jalan Arteri Utara (Yogyakarta)/Jalan Padjajaran, memperlancar arus orang dan barang, memperpendek jarak angkut barang dan orang, serta meningkatkan perekonomian masyarakat D. I. Yogyakarta.

M. Syidik Hidayat, S.T.,M.Eng - PPK 1.1 Satker PJN Wilayah DI Yogyakarta

 

 

 

 

 

COMMENTS
Belum ada komentar dari pembaca

Opini

Popular News