KULON PROGO (wartakonstruksi.com) - Akhir Tahun 2019 INI, Bandara Internasional Yogyakarta (BIY) atau YIA bakal beroperasi secara penuh. Berbagai sarana dan prasarana pendukung sangat dibutuhkan saat bandara beroperasi secara penuh, salah satunya infrastruktur.
Terkait hal tersebut Dinas Perhubungan Kabupaten Kulon Progo memetakan jalur rawan kecelakaan, lantaran adanya lonjakan volume kedaraan. Demikian disampaikan Kabid Lalu – lintas Dinas Perhubungan Kulon Progo Drs. Hera Suwanto MM, Selasa (17/9/2019).
Baca juga
“Kami beberapa kali diundang rapat oleh Kementerian Perhubungan berkaitan dengan pengoperasian secara penuh dari bandara YIA. Tetapi memang kewenangan kita sebatas mengusulkan prasarana sebagai antisipasi dari kerawanan lalu – lintas. Beberapa jenis rambu lalin sudah kita usulkan, baik yang berada di sekitar underpass maupun di sepanjang jalan nasional,” ungkap Hera.
Jenis rambu lalu – lintas yang diusulkan ke Balai Pengelolaan Transportasi Darat (BPTD) Jawa Tengah di antaranya, rambu batas kecepatan maksimal, marka jalan, paku marka, LPJU, warning lamp, rambu larangan menyeberang serta rambu larangan manuver.
“Dari yang kita usulkan itu ada yang di sekitar underpass dan ada juga yang nantinya kita pasang di jalan nasional. Kita berupaya meminimalisir adanya kecelakaan karena kepadatan volume kendaraan dimungkinkan terjadi,” tambahnya.
Sementara sejumlah ruas jalan yang dianggap cukup rawan kecelakaan juga sudah diinventarisir. Di antaranya simpang tiga Congot, simpang empat Desa Palihan, pintu masuk Bandara YIA, seputar underpas Jalan Deandels serta simpang 4 Demen.
“Untuk jumlahnya secara persis saya tidak hafal ya, tapi kemarin kita usulkan juga penambahan lampu traffic. Dan kita juga mulai memetakan rambu – rambu yang dibutuhkan saat pembangunan rel KA Bandara Trase Kedundang – Bandara YIA karena tracknya juga bertambah,” tutur Hera.
Dengan beroperasinya Bandara YIA secara penuh pada akhir tahun ini, diharapkan bagi para pengguna jalan untuk lebih berhati – hati, lantaran lonjakan dari volume kendaraan bermotor sangat mungkin terjadi, sehingga kerawanan arus lalu – lintas juga mengiringi.
“Pemantauan saya dibeberapa titik rawan kecelakaan itu, kebanyakan terjadi dari faktor human error sehingga harapan kita agar masyarakat lebih berhati – hati,” pungkasnya.
Penulis | : Bhisma Bharata |
Editor | : Sodik |