BENDUNG KAMIJORO : Dibuka untuk Publik, Langsung Ngehits Jadi Buruan Wisatawan
BANTUL (wartakonstruksi.id) – Setelah dua tahun proses pembangunan bendung Kamijoro akhirnya selesai. Bendung senilai Rp 239 miliar yang dibangun mulai 2016 itu, kini dibuka untuk publik dan langsung ngehits jadi tujuan wisata. Bendung langsung viral lantaran banyak dijadikan obyek swafoto netizen.
Dari pantauan media ini di lokasi, bendung Kamijoro terdiri dari bendung yang di atasnya difungsikan untuk jembatan berukuran tidak terlalu besar, namun bisa dilintasi oleh pejalan kaki dan kendaraan roda dua. Di bagian baratnya terdapat lahan yang lumayan luas yang sengaja dibuat untuk taman, ada juga tempat mainan anak-anak.
Baca juga:
Kemudian ada semacam bangunan menyerupai kemah besar, dan tulisan besar bertuliskan Bendung Kamijoro yang juga terdapat Logo Kementerian PUPR. Bendung tersebut diketahui dibangun oleh Balai Besar Wilayah Sungai Serayu Opak (BBWSOS).
Pengunjung yang datang ke lokasi itu jangan berharap ada pedagang berlalu lalang di areal bendungan karena memang dilarang. Suyadi, security proyek pembangunan bendung mengatakan, pedagang dilarang masuk areal bendung agar tidak menimbulkan suasana kumuh dan mengganggu pengunjung. Kendati begitu masih saja ada beberapa pedagang yang ‘ngeyel’ masuk area steril tersebut.

Demi menjaga kebersihan, pihaknya sudah menyediakan beberapa tong sampah di dalam area bendungan. Kalau penuh, sampah tersebut akan langsung dibuang oleh anggota kelompok sadar wisata dan karang taruna di wilayah barat dan timur bendungan. Meskipun berbeda kabupaten, keduanya sudah bersepakat untuk mengelola objek wisata Bendung Kamijoro.
Suyadi berharap, ke depan objek wisata tersebut bisa dikelola oleh masyarakat setempat, yakni ada perwakilan dari pedukuhan, desa atau kelurahan, dan kecamatan. Menurutnya, kalau Dinas Pariwisata yang mengelola, diperkirakan warga sekitar akan lebih sedikit yang ikut mengelola.

Untuk para pengunjung, Suyadi berpesan agar kalau foto-foto jangan terlalu mepet pagar jembatan sebagai antisipasi agar tidak terpeleset dan masuk Sungai Progo.
Salah satu pengunjung asal Sewon, Marno (40) mengatakan, dia mengapresiasi adanya objek wisata di Bendungan Kamijoro tersebut. "Ini bagus, bisa meningkatkan perekonomian warga sekitar dan tempat wisata yang murah meriah," ujarnya.

Kendati begitu, masih ada yang kurang pada obwis baru tersebut yaitu kurangnya akses masuk kendaraan roda empat di sisi timur atau dari Kabupaten Bantul. Akses parkir mobil di sebelah timur bendungan sangat terbatas dan harus berjalan lebih lama ke bendungan dibandingkan roda dua. Sebaliknya lahan parkir di wilayah Kulonprogo cukup luas. Motor dan mobil bisa muat banyak.
Arif KF
Penulis |
: |
Editor |
: wkeditor |