Fasilitas Tidak Standar, Pemanfaatan Stadion Tridadi Tak Optimal
Jumat, 19 Oktober 2018 09:43 WIB

Tridadi 1

SLEMAN (wartakonstruksi.id) – Di tahun 1990-an, Stadion Tridadi menjadi salah satu ikon kebanggaan warga Sleman. Stadion ini menjadi homebase bagi PSS Sleman dalam mengarungi kompetisi sepakbola nasional. Namun seiring perjalanan waktu pamornya menurun terlebih setelah berdirinya Stadion Maguwoharjo. Pemanfaatan stadion yang tak jauh dari kompleks Pemda Sleman pun kian tak optimal, meski hanya untuk cabang olahraga tertentu. Sebabnya karena fasilitas pendukung stadion tidak memenuhi standar.  Selain digunakan latihan sepakbola kelompok umur, lintasan stadion masih digunakan untuk latihan cabor atletik. Tentu, kondisi seperti ini tidak bisa dibiarkan berlarut. Sebab pembinaan olahraga tetap harus didukung sarana prasarana yang memadai agar hasil pembinaan bisa optimsal. Karena itu, penataan stadion terutama lintasan lari mutlak diperlukan. Baca juga: Kasubag Tata Usaha Unit Pelaksana Teknis (UPT) Pengelolaan Stadion Maguwoharjo, Suroto S.Sos sependapat bahwa, perbaikan fasilitas lintasan lari yang sesuai standar mutlak dilakukan. Apalagi, bangunan Stadion Tridadi memiliki karakteristik tersendiri jika dibandingkan dengan Stadion Maguwoharjo. Ia mengungkapkan, pada tahun 2016 sudah diupayakan penyempurnaan konstruksi lintasan lari dengan cara menggali lalu dipadatkan. Namun demikian tetap saja lintasan lari belum layak digunakan menggelar event. ”Setidaknya yang 100 meter itu kalau untuk 8 jalur trek lari sudah bisa, terus yang sisi timur dengan 6 trek sudah cukup. Makanya kami tidak merubah  pagar besi  yang  melingkar di dalam,” terang Suroto belum lama ini. Suroto mengakui, salah satu cabor yang memanfaatkan Stadion Tridadi, yakni Persatuan Atletik Seluruh Indonesia (PASI) menginginkan adanya penggantian gravel pada lintasan lari. Tapi keinginan itu belum terealisasi karena terkendala dana. ”Kita bisa melakukan pembangunan secara bertahap, informasi yang kita dapatkan Dinas PUPKP berencana menggarap lintasan lari tersebut, namun sampai saat ini belum ada kelanjutannya,” kata Suroto. Ia menambahkan, pihaknya sudah merencanakan perbaikan sepanjang 100 meter di sisi barat, namun terkendala belum adanya lantai kerja/rabat beton. Jika dipaksakan penggantian gravel tidak akan efektif sebab akan bercampur dengan tanah. Ketua Pengkab PASI Kabupaten Sleman Drs Aris Priyanto menegaskan, lintasan lari di stadion Tridadi secara kualitas dan kuantitas belum memenuhi standar. Konsekuensinya belum memenuhi kriteria untuk menggelar lomba secara resmi. Berita lainnya: ”Segi ukuran lintasan tidak memenuhi syarat untuk lomba lari 400 meter ke atas, sebab terdapat pemasangan pagar melingkar di sisi timur barat selatan dan utara, sehingga putaran tidak mencapai 400 meter, hanya 3 lintasan saja yang memenuhi,” katanya. Mengenai kualitas, gravel di lintasan lari sudah berumur puluhan tahun, akan tetapi belum pernah diganti lagi sehingga tanah hilang tergerus air lalu muncul kerikil besar yang membahayakan keamanan atlet. ”Sedangkan bak untuk cabor lompat lompat jauh dan jangkit hanya berjumlah satu, padahal untuk lomba resmi harus ada dua bak. Kita mengucapkan terima kasih telah difasilitasi oleh Pemkab untuk melangsungkan latihan. Namun kami berharap ada penambahan fasilitas sehingga stadion dapat difungsikan secara optimal,” harapnya. Eko Purwono
Penulis :
Editor : wkeditor
COMMENTS
Belum ada komentar dari pembaca

Opini

Popular News