Habiskan Dana Rp 300 Juta, Depo Sampah Milik DLH Sleman Mangkrak
Senin, 30 Juli 2018 16:02 WIB
SLEMAN (wartakonstruksi.com) – Depo Sampah yang dibangun oleh Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kabupaten Sleman dengan anggaran tahun 2016 senilai  Rp 300 juta di Padukuhan Panasan, Desa Triharjo, Sleman hingga kini mangkrak. Saat ini kondisi depo sangat memprihatinkan. Bangunan di atas lahan seluas 600 meter persegi  itu dipenuhi  rumput dan semak, sementara pintu besi di bagian gerbang sebagian terlihat berkarat dipenuhi coretan-coretan cat dengan posisi digembok dari luar.  Sedangkan tembok pagar  masih nampak jelas material batakonya. Padahal sebelumnya  merupakan lahan produktif bagi pertanian namun kini mangkrak. Diduga pembangunannya tanpa disertai perencanaan anggaran pembangunan infrastruktur pendukung. Baca juga: Perihal terbengkalainya bangunan yang dibiayai uang rakyat itu dibenarkan Kepala Desa Triharjo, Irawan SIP. namun ia menyebut bangunan yang mangkrak itu murni miliknya DLH, dan rencananya untuk penampungan sampah sebelum ke pembuangan akhir. "Tanahnya milik kas desa dan awalnya merupakan lahan pertanian produktif. bangunannya murni milik DLH,” kata Irawan saat menjelaskan di ruang kerjanya, Senin (30/7/2018).

Kades Triharjo, Irawan SIP. Ia menegaskan bangunan mangkrak murni milik DLH Sleman. Ia berharap depo segera difungsikan. Foto: Eko P

Menurutnya, semenjak dibangun pada  tahun 2016  belum pernah dimanfaatkan untuk aktivitas apapun. ”Tapi kapan itu sudah ada sosialisasi bahwa akan dimanfaatkan, padahal bangunan sudah siap pakai itu pengelolaannya tidak ke desa tapi ke DLH, kita hanya menyediakan lahan saja,” ungkapnya. Padahal dalam hal pengelolaan, kata dia, pihak desa sudah sangat siap. ”Sebenarnya desa siap mengelola pengelolaan sampah itu, tapi selama ini kan belum ada MoU atau kesepakatan kami dengan DLH. Kami berharap segera dimanfaatkan, kan eman-eman,” minta dia.

Depo sampah yang dibangun dengan dana Rp 300 juta pada 2016 silam, kini mangkrak. Foto: Eko P

DLH Kabupaten Sleman melalui Kasi Pengelolaan Persampahan, Suryantoro mengatakan, depo sampah senilai Rp 300 juta  saat ini sedang dilengkapi fasilitas pendukung berupa pengerasan akses jalan menuju lokasi. Setelah itu baru diserahkan penggelolaanya kepada UPT Pengelolaan Sampah dan Limbah Sleman “Saat ini sedang dilakukan proses pengaspalan dan pengecoran jalan dengan dana Rp 300 juta, karena kemarin dengan kondisi jalan  masih seperti itu, pihak desa belum boleh. Setelah diperbaiki kita akan laporkan ke desa. Nantinya pengelolaanya ada di  UPT Pengelolaan Sampah,” katanya. (Redaksi WK)
Penulis :
Editor : wkeditor
COMMENTS
Belum ada komentar dari pembaca

Opini

Popular News