BANTUL (wartakonstruksi.id) - Di jalan Samas, tepatnya di desa Sumbermulyo, Kecamatan Bambanglipuro, Kabupaten Bantul terdapat gedung unik berwarna putih menyerupai gedung istana kepresidenan di Jakarta, namun ukurannya lebih kecil. Gedung itu dinamakan Balai Penelitian dan Pengembangan Saemul Sumbermulyo.
"Bangunan ini merupakan gedung serbaguna biasa dipakai warga Desa Sumbermulyo untuk rapat dan pertemuan lainnya. Kalau sore biasanya dipakai untuk anak-anak latihan beladiri taekwondo," ujar Manto, penjaga gedung saat ditemui olehÂ
wartakonstruksi.id, kemarin.
Baca juga:
Nanto menerangkan, gedung yang bentuknya cukup menarik itu lebih banyak digunakan saat sore hari. gedung juga terbuka untuk disewakan dengan izin dari Pemdes Sumbermulyo.
Ketika media ini meninjau langsung, terlihat gedung yang berwarna putih itu dari depan memiliki enam pilar, lima pintu, dan dua jendela. Di dinding bagian luar terdapat dua tulisan berwarna emas yang diukir di atas batu marmer.
Marmer sebelah utara tertulis peresmian 27 Sepetember 2017 yang ditandatangani oleh GKR Hemas. Marmer kedua yang berada di selatan merupakan keterangan kerjasama Desa Sumbermulyo dan Saemul Globalization Foundation Korea (SGFK).

Di dalamnya terdapat ruangan semacam aula yang lumayan luas, lima kamar, dan satu toilet duduk. Di belakang gedung terdapat bangunan khusus toilet berwarna kuning. Ada dua buah toilet jongkok. Toilet kuning tersebut baru selesai pada bulan Januari 2019.
Gedung Seamul dikelilingi konblock, namun terlihat di beberapa sisi konblock tersebut rusak dan ambles. Sedangkan konblock di dekat toilet kuning, sebagian terlihat sudah ditambal dengan semen. "Ini yang nambal saya karena ada sisa pembangunan toilet. Ambels karena ini tanahnya baru, soalnya tanah urung, jadinya beberapa konblock ada yang ambles," kata Manto.

Kepala Seksi Pelayanan Desa Sumbermulyo, Astriyono menegaskan, gedung tersebut memang kebanyakan untuk rapat-rapat dan pertemuan yang diselenggarakan oleh pihak Desa dan bisa disewa untuk umum. Beberapa waktu yang lalu tempat itu dipakai untuk ujian seleksi untuk jadi staff Desa Sumbermulyo.
"Intinya gedung ini untuk masyarakat umum. Terkait desain gedung, itu sengaja untuk menarik masyarakat agar mau datang ke sini," katanya.
Dia melanjutkan, rencananya di depan Gedung akan dibuat lapangan sepakbola. Ada keinginan juga di dekatnya dibuat komplek Kantor Desa, karena yang sekarang dianggap sempit. Namun dia mengaku tidak tahu kapan keinginan itu bisa terealisasi.

Terkait gedung putih yang hasil kerja sama dengan yayasan SFGK, dibangun dengan anggaran sekitar Rp 1,2 miliar. Selain Sumbermulyo, ada dua desa lain yang berkerja sama dengan SFGK yakni Desa Bleberan dan Ponjong yang berada di Gunung Kidul. Semuanya dalam bentuk gedung.
"Perawatan kita anggarkan dari APBDdes. Pengelolaan kan sudah diserahkan ke kami. Mau tidak mau kami harus merawatnya. Listrik, petugas kebersihan, dan lain sebagainya dari desa yang menganggarkan," jelasnya.
Arif K Fadholy
Penulis |
: |
Editor |
: wkeditor |