KULONPROGO (wartakonstruksi.com) – Terganggu dengan aktivitas pertambangan pasir menggunakan alat berat yang dilakukan Kube Sido Maju di Kecamatan Galur Kulonprogo, puluhan warga Padukuhan I Jati, Banaran, Galur memasang spanduk berisi penolakan penambangan pasir di wilayahnya. Aksi pasang spanduk yang dilakukan puluhan warga itu didampingi LKBH Pandawa  selaku pemegang kuasa class action  warga. Warga menilai bahwa aktivitas pertambangan pasir Kube Sido Maju tidak pernah melibatkan masyarakat Padukuhan I Jati. Bahkan belum pernah dilakukan sosialisasi aktivitas tambang yang melampaui wilayah izin usaha  pertambangan (WIUP). Baca juga:

• Protes Aktivitas Tambang Kube Sido Maju, Warga Banaran Datangi Kemenkumham
• Soroti Tambang Ilegal di Banaran, LSM Lepas Tuntut Pemda DIY Tanggung Jawab
• Megaproyek Pasir Besi: JMI Lapor Ada Aktivitas, GBS Sebut Sebaliknya

“Sudah kita pasang spanduk berisikan pemberitahuan bahwa seluruh warga Dusun Jati I Banaran menolak aktivitas penambangan pasir menggunakan alat berat. Melalui pemberitahuan ini diharapkan akan didengar oleh pihak terkait,” jelas Mohamad Novweni selaku Pelindung LKBH Pandawa. Advokat yang akrab disapa Weni mengungkapkan, perjuangan warga bersama LKBH Pandawa tidak selesai hanya di situ. Sehari sebelumnya, LKBH Pandawa menyurati Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) DIY terkait persoalan yang sama.

Tim LKBH Pandawa mendampingi warga Padukuhan I Jati Banaran, Galur, Kulonprogo saat memasang spanduk penolakan aktivitas tambang oleh Kube Sido Maju. Foto: Eko P

”LKBH Pandawa tetap berkomitmen mendampingi warga Jati untuk menolak penambangan mengunakan alat berat. Kemarin kita telah melayangkan surat permohonan audiensi ke DPRD DIY, kita masih menunggu jawaban. Dan jika tidak ada tanggapan kami beserta warga Jati dan mahasiswa  berencana menggelar aksi di halaman DPRD DIY hingga aspirasi kami didengar,” tandas Weni. Sebelumnya, warga bersama  kelompok penambang pasir tradisional Jati Kumoro beserta LKBH Pandawa telah mengadukan kejadian ini Kantor Wilayah  Kemenkumham DIY pada 8 Agustus 2018 lalu. Sayang masih belum ada respons dari Kube Sido Maju yang melakukan penambangan di wilayah penambang tradisional Jati Kumoro.   Jurnalis: Eko Purwono Editor   : Sodik