KLATEN (wartakonstruksi.com) – Petani tembakau di Klaten mendapat bantuan berupa kendaraan roda tiga dan traktor mini atau mesin cultivator dari Dinas Pertanian, Ketahanan Pangan dan Perikanan (DPKPP) Kabupaten Klaten. Pengadaan bantuan yang pendanaannya bersumber dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) itu diharapkan bisa meningkatkan panen tembakau di Klaten.
Selain menjadi lumbung padi, Klaten sesungguhnya juga merupakan penghasil tembakau. Dengan luas 2.000 ha untuk pertanian, Klaten menjadi salah satu pusat tembakau di Jawa Tengah.
“Sebagai salah satu daerah tembakau, dinas selalu mengupayakan panen yang bagus. Hanya panen tembakau memang berbeda karena bergantung pada cuaca. Bila cuaca bagus selama masa tanam, hasilnya bisa mencapai tujuh ton per ha. Bila cuaca tidak bagus, panen di bawah angka tersebut,†kata Mursita, Kepala Seksi Produksi Pengolahan Hasil Perkebunan DPKPP.
Baca juga:
Menurutnya, bantuan yang diberikan sesuai dengan kebutuhan petani yang berupaya meningkatkan hasil panen. Ada 50 unit traktor mini, yaitu alat untuk mengolah tanah yang diserahkan kepada gabungan kelompok tani (gapoktan) di sejumlah kecamatan, seperti Trucuk, Jogonalan, Manisrenggo, Prambanan, Gantiwarno, Kalikotes, Wedi dan Kebonarum.
Selain traktor mini, petani juga mendapatkan 15 kendaraan roda tiga yang digunakan untuk mengangkut hasil panen. “Petani membutuhkan dua jenis peralatan itu. Pengadaan ini memang disesuaikan dengan permintaan petani itu sendiri,†ujarnya.
Untuk pengadaannya, masing-masing dipatok Rp 25 juta. Dengan demikian dalam Dokumen Pelaksanaan Anggaran (DPA) disediakan dana sebesar Rp 1,625 miliar. Saat hendak dilelang untuk pengadaan barang, ternyata traktor mini dan kendaraan tiga roda tersedia di katalog elektronik (
e-catalogue) dari Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah (LKPP). Apalagi harga di katalog elektronik atau katalog-e ternyata lebih murah.
Petani Klaten menerima bantuan traktor mini dari dinas terkait. Pengadaan traktor dilakukan dengan memanfaatkan e-Katalog sehingga mendapatkan harga lebih murah dan lebih efisien. Foto: Gonang Susatyo
Untuk mini traktor di katalog elektronik, harganya hanya Rp 16 juta. Sedangkan harga motor tiga roda sebesar Rp 24 juta. “Tidak semua pengadaan harus dilelang. Apalagi barang yang diinginkan tersedia di LKPP. Pembelian lewat katalog elektronik jelas lebih efisien, murah dan cepat,†tutur Mursita.
Sedangkan kelebihan dari dana yang diberikan kemudian dikembalikan ke negara. “Jadi, penggunaan dana sepenuhnya transparan. Semua bisa melihat harga yang tertera di katalog elektronik. Kalau ada penyelewengan pasti sudah ketahuan,†pungkasnya.Â
(Gonang Susatyo/Sodik)
Â
Penulis |
: |
Editor |
: wkeditor |