KLATEN (wartakonstruksi.id) – Pedagang Pasar Klaten terutama yang membuka lapak di dekat Tempat Pembuangan Sampah (TPS) yang ada di tengah pasar, mengeluh. Bau menyengat dari TPS terbuka itu sangat mengganggu dan membuat pedagang tidak nyaman.
Pedagang berharap TPS diperbaiki dan dibuat tertutup. Harapan ini diungkap Giyanto, salah satu pedagang yang menjual dagangannya di dekat TPS. “Saya tidak tahu bagaimana perbaikan yang dilakukan. Saya berharap bagian yang terbuka bisa ditutup,†harap Giyanto.
Selain perbaikan TPS, Giyanto juga berharap jadwal pengangkutan sampah bisa ditambah. Bila saat ini sampah diangkut sekali dalam sehari, ke depan bisa dilakukan dua kali sehari agar sampah tidak menumpuk. “Sampah juga bisa diangkut dua kali dalam sehari, pagi dan sore. Selama ini pengangkutan sampah hanya sekali saja,†katanyanya.
Kepala Dinas Perdagangan, Koperasi dan UMKM Klaten, Bambang Sigit Sinugroho mengatakan, perbaikan TPS di Pasar Klaten akan direalisasi tahun ini selain juga renovasi pada bagian lain. Perbaikan serupa dilakukan di Pasar Srago. Pekerjaan itu merupakan bagian dari pemeliharaan yang dilakukan Pemkab.
Secara keseluruhan, ada 10 sepuluh pasar yang bakal dilakukan pemeliharaan tahun ini. Pemeliharaan dilakukan dengan merenovasi atap kios atau los, juga perbaikan tempat pembuangan sampah (TPS). Di antara pasar yang akan dilakukan pemeliharaan adalah Pasar Induk Klaten Kota atau Pasar Gede, Pasar Srago dan Pasar Puluhwatu, Karangnongko.
“Tahun ini tidak ada pembangunan pasar baru. Namun ada 10 pasar yang dilakukan pemeliharaan, termasuk di antaranya Pasar Induk Klaten. Di Pasar Induk dan Pasar Srago, ada renovasi dan perbaikan tempat pembuangan sampah,†kata Bambang.
Baca juga : https://wartakonstruksi.com/gor-gelarsena-klaten-maunya-rehab-total-tapi-tak-punya-anggaran/
Terkait TPS, Bambang mengakui memang sudah seharusnya diperbaiki. Dengan keadaan yang serba terbuka, sampah di tempat pembuangan cukup mengganggu karena baunya yang menyengat. Apalagi TPS terletak di tengah pasar. Bahkan ada penjual yang meletakkan dagangannya bersebelahan dengan TPS.
Bambang menjelaskan, untuk pengangkutan sampah di pasar akan disediakan kendaraan roda empat. Kendaraan itu khusus mengangkut sampah di pasar. “Ada bantuan kendaraan roda empat yang khusus mengangkut sampah di pasar untuk dibawa ke pusat pembuangan sampah,†kata Bambang.
Pemeliharaan 10 pasar di Klaten itu bakal menghabiskan dana Rp 2 miliar yang bersumber dari APBD Klaten. Pemeliharaan pasar yang dilakukan tergantung kebutuhan. “Sasaran pekerjaan tiap pasar berbeda sehingga kebutuhan dananya juga bervariasi,†tambahnya. Gonang Susatyo
Penulis | : |
Editor | : wkeditor |