BANTUL (wartakonstruksi.id)Â - Talud sungai yang retak dan menganga sangat berbahaya bila sering diinjak dan diduduki. Kondisi itu yang terjadi di talud sungai Belik, tepatnya di Dusun Wonokromo 1 RT 01, Wonokromo, Pleret, Bantul.
"Talud ini sudah retak-retak dan miring, seperti mau roboh dan sebagian sudah ada yang runtuh. Masalahnya sering dipakai bermain dan mandi anak-anak kecil," ucap Heri Mukti, pemilik bengkel motor yang tidak jauh dari lokasi saat ditemuiÂ
wartakonstruksi.id, Kamis (20/12/2018).
Baca juga:
Saat media ini meninjau langsung lokasi, terlihat ada dua retakan. Retakan yang parah dan hampir ambrol terletak di barat timur jembatan, sedangkan sisi utara timur jembatan terlihat ada retakan tapi belum parah.
Awal datang, ada seorang anak kecil yang memegang pancing berdiri tepat di talud yang retak parah tersebut. Tidak lama kemudian, datang kawan-kawannya juga bermain tepat di atas talud tersebut. Kemudian ada seorang laki-laki dewasa menegur anak-anak tersebut agar tidak bermain di tempat itu, namun anak-anak itu tetap bermain dan tidak mengindahkan teguran.

Menurut Heri, meski ditegur berkali-kali anak-anak akan tetap bermain di talud yang berbahaya itu. Dia mengaku sering menegur anak di situ agar tidak bermain di lokasi, namun tetap saja mereka bermain di lokasi yang sama keesokan harinya.
Heri mengaku bingung harus mengadu kepada siapa. Dia ingin agar segera ada perbaikan, dan jangan sampai perbaikan menunggu jatuh korban terlebih dulu.

Warga Wonokromo 1 RT 01, Faisal Aris menambahkan, sudah satu tahun lebih talud tersebut retak. Namun belum ada tindakan apa pun dari RT, dusun, atau pihak lainnya. Padahal meski berbahaya, di sore hari lokasi itu sering juga dipakai untuk mandi anak-anak.
"Di sini juga sering dipakai lewat orang yang mau ke MCK (mandi, cuci, dan kakus). Warga di sini banyak yang khawatir kalau tebingnya ambles. Soalnya ini tergerus air sungai terus, cepat atau lambat pasti akan ambles," ujar Faisal.

Dia pun berharap, talud segera diperbaiki. Dia menambahkan, di dekat lokasi terdapat tumpukan batu, namun bukan untuk talud melainkan untuk membuat jalan kecil di pinggir utara sungai Belik. Faisal menyangkan hal tersebut.
“Mestinya talud yang kondisinya mengkhawatirkan yang diperbaiki terlebih dahulu. Ini malah membuat jalan alternatif ke arah selatan terlebih dahulu,†sesalnya.
Arif KF
Penulis |
: |
Editor |
: wkeditor |