Mepet Sungai, Pengelola SLB Rela Bhakti Minta Dibuatkan Talud Pengaman
Jumat, 02 November 2018 05:22 WIB
SLEMAN (wartakonstruksi.com) – Pengelola Sekolah Luar Biasa (SLB) Rela Bhakti I Gamping yang terletak di Padukuhan Cokrowijayan Desa Banyuraden  Gamping, cemas. Posisi konstruksi bangunan sekolah yang langsung bersinggungan dengan aliran sungai menjadi pemicunya. Kepala Sekolah SLB Rela Bhakti I Gamping, Tri Fajar Irianti S.Pd M.Si mengungkapkan, terdapat bangunan sepanjang kurang lebih 30 meter tanpa ada pengaman berupa talud. Padahal terdapat sungai di belakangnya. Baca juga: ”Bangunan ruang di sisi selatan mepet sekali dengan sungai dan itu belum ditalud atau semacam pengaman bagi bangunan kami. Padahal di bagian seberang sudah ada taludnya. Itu yang menjadi salah satu  penyebab kecemasan kami terutama saat akan memasuki musim hujan,” kata Tri Fajar kepada wartakonstruksi.com, kemarin. Bukan hanya itu, semenjak dibangun Jembatan Cokrowijayan pada tahun 2017,  posisi gedung sekolah seluas 3.000 meter persegi  kini makin di bawah. Bila hujan turun dimungkinkan air dari badan jalan akan memasuki area sekolah. ”Jembatan di depan sekolah itu kan sekarang ditinggikan sekitar satu meter jadi posisi sekolah kami makin ‘njulek’, kalau dulu kan agak landai. Setelah dibangun jembatan tahun ini kan belum pernah terjadi hujan, nanti akan kita lihat dampaknya saat terjadi hujan terus - menerus,” terangnya.

Selain terancam aliran sungai di belakangnya, posisi sekolah kini juga di bawah setelah jembatan yang ada di depannya ditinggikan. Foto: Eko Purwono

Pengelola sekolah yang dinaungi oleh Yayasan Pendidikan dan Kesejahteraan untuk Anak Tuna  pernah mengajukan permohonan agar dibangun talud sekolah, sayangnya belum terealisasi . ”Dulu waktu pelaksanaan pembangunan jembatan kita minta sekalian dibuatkan talud sekolah, tapi pelaksanan pembangunan beralasan tidak tersedia alokasi dana. Kami berharap pihak terkait agar segera membuatkan talud pengaman untuk sekolah kami,” harapnya. (Eko Purwono)  
Penulis :
Editor : wkeditor
COMMENTS
Belum ada komentar dari pembaca

Opini

Popular News