PASAR BUAH SUNGKUR: Meski Direlokasi, Pedagang Masih Bisa Kembali ke Lokasi Lama
Rabu, 16 Januari 2019 08:09 WIB

KLATEN (wartakonstruksi.com) – Rencana relokasi pedagang buah di Jalan Bali, Klaten ke Pasar Buah Sungkur masih belum pasti. Belum ada kata sepakat dengan pedagang mengenai rencana pemindahan. Meski begitu sudah ada rencana pengembangan pasar yang baru selesai dibangun Desember 2018 ini.

Kondisi ini justru menimbulkan tanda tanya. Semestinya pasar ditempati terlebih dulu dan baru disiapkan pengembangannya. Apalagi, pasar dengan jelas bernama Pasar Buah Sungkur. Sehingga jadi aneh jika pedagang dengan jenis dagangan lain dipaksakan ditempatkan di lokasi yang sama.

Ini jelas akan terjadi. Sebab, pengembangan pasar disiapkan guna menampung pedagang di Jalan Irian, Klaten. Di sepanjang jalan itu tidak hanya ada pedagang buah, tapi juga pakaian bekas dan baru, tukang servis baju dan celana sampai jasa pembuatan plat nomor.

Baca juga:

Celakanya, dinas terkait yakni Dinas Perdagangan Koperasi dan UKM seolah setengah hati merelokasi para pedagang itu. Indikasinya, dinas tidak menyiapkan langkah antisipatif agar pedagang tidak kembali ke lokasi lama.

“Kawasan itu (Jalan Irian) merupakan zona kuning yang artinya hanya bisa digunakan untuk berjualan saat menjelang sore sampai dinihari. Di luar jam 15.00 sampai 05.00 pagi, kawasan itu harus steril,” kata Supriyanta, Sekretaris Dinas Perdagangan Koperasi dan UKM Kabupaten Klaten kepada Warta Konstruksi, kemarin.

Supriyanta tidak menampik kemungkinan pedagang yang direlokasi ke Pasar Buah Sungkur akan kembali ke lokasi lama. “Bisa saja. Namun mereka tetap hanya bisa berjualan setelah pukul tiga sore,” terangnya.

Supriyanta, Sekretaris Dinas Perdagangan Koperasi dan UKM Klaten. Foto: Gonang Susatyo

Pasar Buah Sungkur saat ini hanya memiliki 48 los. Jumlah los yang tersedia tidak cukup menampung pedaganag di dua lokasi, Jalan Bali dan Jalan Irian yang berjumlah 68 pedagang. “Pedagang minta waktu baru dipindah setelah Lebaran. Sementara kami berharap secepatnya pindah ke lokasi baru,” ujar Supriyanta.

Terkait masih kurangnya los, pemerintah merencanakan menambah atau mengembangkan lokasi Pasar Buah Sungkur. Menurut Kepala Bidang Pengelolaan Pasar Disdagkop UKM, Didik Sudiarto, pengembangan dilakukan di sisi kanan pasar dan akan menelan biaya Rp 500 juta.

“Pada sisi kanan pasar akan dibangun los. Posisinya mepet dengan hutan kota. Los-los itu digunakan untuk mereka yang membuka jasa pembuatan plat nomor dan pedagang lain. Di antara los itu dan pasar masih ada ruang yang juga akan digunakan untuk pedagang. Kami berharap semua bisa ditampung di tempat baru itu,” kata Didik. (Gonang Susatyo/Sodik)

Penulis :
Editor : wkeditor
COMMENTS
Belum ada komentar dari pembaca

Opini

Popular News