YOGYAKARTA (Wartakonstruksi.id) – Tender proyek pembangunan penyediaan air baku Kesugihan di Cilacap kembali muncul. Lelang ulang proyek milik Balai Besar Wilayah Sungai Serayu Opak (BBWSSO) ini resmi ditayangkan di laman lpse.pu.go.id mulai Jumat kemarin dengan kode 50749064 dengan tanggal pembuatan pada 5 Maret 2019.
Nilai HPS paket masih sama dengan yang diunggah pada lelang pertama yakni sebesar Rp 83,7 miliar. Sedikit perbedaan terlihat pada komposisi tenaga ahli dan tenaga teknis. Pada tender terbaru, muncul tambahan tenaga ahli S1 teknik sipil/teknik geologi. Sedangkan tenaga teknis ada tambahan durasi pengalaman dari 2 tahun menjadi 3 tahun.
Aliansi Pengawas Konstruksi (APK) berharap tender proyek yang didanai dari APBN itu tidak gagal lagi dan menghasilkan pemenang, sehingga pekerjaan bisa dilaksanakan. “Mudah-mudahan tidak gagal lagi agar pekerjaan bisa segera dimulai,†ucap Direktur Eksekutif APK, Baharuddin Kamba.
Menurut Bahar, bila tender gagal lagi maka akan sangat merugikan. Selain dana besar yang sudah dialokasikan tidak terserap, banyak kemungkinan lain yang bisa muncul termasuk kemungkinan dalam konotasi yang negatif, seperti terbukanya peluang penunjukkan pelaksana proyek.
Proyek pembangunan air baku Kesugihan sebelumnya telah dilelang. Lelang paket pekerjaan tahap 2 ini diikuti 80 peserta namun hanya tujuh perusahaan saja yang mengajukan penawaran. Jelang pengumuman pemenang, muncul desas desus bahwa lelang disebut sudah diatur untuk dimenangkan salah satu peserta.
Informasi yang dihimpun media ini menyebut ada 2 perusahaan yang sudah dipanggil untuk verifikasi keabsahan dokumen. Kedua perusahaan berasal dari Aceh dan Padang. Namun lelang yang sudah menghabiskan waktu 2,5 bulan itu akhirnya gagal menghasilkan pemenang dan dilakukan lelang ulang. RED
Penulis | : |
Editor | : wkeditor |