Satker PSPAM Siap Suplai Air ke Bandara Baru, Lokasi Reservoir Belum Pasti
Selasa, 07 Agustus 2018 12:29 WIB

Budi Mulyo Utomo

YOGYAKARTA (wartakonstruksi.id) – Satuan Kerja (Satker) Pengembangan Sistem Penyedia Air Minum (PSPAM) DIY, Ditjen Cipta Karya, memastikan siap menyuplai kebutuhan air bandara baru di Kulonprogo. Namun, PSPAM masih menunggu kepastian di mana lokasi reservoir akan dibangun. “Kita coba konsultasikan, tapi mereka (AP-red) belum tahu. Katanya minggu depan mau diundang untuk membicarakan ini. Tapi tergantung lah bagaimana nanti,” ucap Kepala Satker PSPAM DIY Ditjen Cipta Karya, Budi Mulyo Utomo, kepada wartakonstruksi.id, Selasa (7/8/2018). Budi mengungkapkan, pihaknya tidak bisa melangkah lebih jauh terkait reservoir karena berada di wilayah bandara yang menjadi wilayah AP. Namun jika sampai batas waktu masih belum terbangun reservoir, maka pihaknya kemungkinan akan mengajukan dispensasi perpanjangan. “Reservoir yang bangun kami, tapi letaknya yang menentukan mereka. Kalau sudah di bandara itu wilayahnya Angkasa Pura II,” terangnya. Baca juga: Budi mengungkapkan, suplai air ke bandara baru dilakukan dengan mengoptimalisasi suplai air yang tidak idle dari intake Lendah, Kulonprogo. Debit yang coba dioptimalisasi sekitar 20 liter per detik dan akan dialirkan ke bandara. Berdasar perhitungannya, suplai air 20 liter perdetik mencukupi karena operasional bandara baru belum 100 persen. Namun belakangan, ia mendapat informasi bahwa Angkasa Pura (AP) II menyurati Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Tirta Binangun terkait kebutuhan air bandara yang mencapai 200 meter kubik per bulan. Setelah dikalkulasi, jumlah kebutuhan itu hampir sama dengan air yang siap disuplai dari intake Lendah. “Saya hanya dikasih lihat saja, yang diminta kemudian kita kalkulasikan, kurang lebih Cuma 23 liter per detik, hampir sama. Jadi ya bisa mencukupi. Cuma ya kita tidak tahu karena di sana masih gelap. Kalau kami sitemnya hanya antarkan air ke reservoir,” terangnya. Budi menjelaskan, system untuk suplai air ke bandara sudah tersedia. Saat ini tengah dalam proses pengerjaan pemasangan pipa sejauh 11-12 kilometer dengan jangka waktu tujuh bulan yang akan selesai pada September tahun ini. “Kalau nanti ternyata masih belum siap reservoirnya, tinggal taruh di ujung, kita bicarakan sama mereka (AP-red). Kebijakan ada di sana, nanti maunya bagaimana. Kalau mereka masih belum bisa kasih jawaban ya mau bagaimana,” tegasnya. Budi menambahkan, suplai air ke bandara baru tersebut tidak dilakukan seterusnya. Setelah intake Bendung Kamijoro selesai, maka suplai air ke bandara baru ini akan dihentikan dan dialihkan untuk warga yang dilalui pipa, karena kebutuhan air bersih bandara sudah terpenuhi oleh intake Kamijoro. Red
Penulis :
Editor : wkeditor
COMMENTS
Belum ada komentar dari pembaca

Opini

Popular News