SDM Lokal Tersisih dari Proyek Bandara, Pimpro : Tumbuhkan Kegiatan Pendukung
KULONPROGO (wartakonstruksi.com) – Keresahan warga dan pengusaha local Kulonprogo karena tidak turut dilibatkan dalam proses pekerjaan pembangunan bandara internasional Kulonprogo (NYIA), akhirnya terjawab. Warga dan pengusaha disebut tidak harus terlibat langsung dalam megaproyek tersebut.
Hal ini diungkap Pimpinan Proyek Bandara NYIA Angkasa Pura 1, Taukhid. Menurut Taukhid, dengan keberadaan megaproyek Bandara NYIA, tidak berarti para pengusahan dan warga harus terlibat langsung dalam proyek tersebut. Sebaliknya, bisa dilakukan dengan menumbuhkan kegiatan-kegiatan pendukungnya.
“Misalnya usaha catering, kantin, restoran, penginapan, laundry, dan sebagainya. Justru usaha-usaha pendukung tersebut yang masih sangat besar peluangnya. Pekerja yang terlibat langsung pada proyek ini bisa mencapai 6.000 orang yang butuh makan, butuh minum, butuh hiburan, butuh kendaraan, dan lain sebagainya," ungkap Taukhid.
Terkait:
Ia juga mengungkapkan, sebenarnya pihaknya sudah membuka peluang sebesar-besarnya untuk pengusaha dan warga Kulonprogo untuk bisa terlibat, sejauh sesuai kualifikasi, kemampuan, dan spesifikasinya. "Menurut informasi dari PT. PP KSO sebagai pelaksana pekerjaan sudah banyak warga dan pengusaha kulonprogo yang terlibat di proyek namun kami belum mendapatkan datanya," kata Taukhid.
Pemkab Kulonprogo sendiri mengklaim terus berupaya agar warga dan pengusaha local bisa ikut berperan serta dalam pembangunan tersebut. "Minimnya itu relatif, tapi kita selalu berusaha agar SDM dan SDA kulonprogo ikut berperan serta. Kami berharap sebanyak-banyaknya SDM dan SDA Kulonprogo terlibat," ucap Sekda Kulonprogo, Astungkoro.
Dia juga berharap, efek keberadaan Bandara memberikan kemaslahatan bagi warga Kulonprogo pada khususnya dan warga Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) pada umumnya.
“Justru usaha-usaha pendukung tersebut yang masih sangat besar peluangnya. Pekerja yang terlibat langsung pada proyek ini bisa mencapai 6.000 orang yang butuh makan, butuh minum, butuh hiburan, butuh kendaraan, dan lain sebagainya". Taukhid., Pimpinan Proyek Bandara NYIA.
Ketua BUMDES Desa Karangsari, Kecamatan Pengasih, Iskandar mengatakan, sampai saat ini belum ada solusi jitu terkait keterlibatan warga Kulonprogo dalam pembangunan Bandara NYIA. "Solusi untuk tidak menjadi penonton tidak ada. Pengusaha saja tidak bisa masuk, apalagi kita warga biasa," kata Iskandar.
Dia berharap agar cita-cita warga Kulonprogo terkait pembangunan bandara tersebut menjadi nyata. Harapan lainnya agar komunikasi antara pihak Angkasa Pura 1, Pemda setempat, dan warga lokal dapat lebih baik lagi ke depannya.
Ketua LSM Gerbang Bintang Selatan (GBS), Gendut Minarto menambahkan, pihaknya mendesak agar warga Kulonprogo lebih diperhatikan lagi. "Sampai saat ini belum adanya MoU Angkasa Pura 1 dengan Pemkab Kulonprogo secara holistik dari pembangunan sampai dioprasionalkannya bandara. Ini merupakan PR bersama," ujar Gendut.Â
(Arif K Fadholy)
Penulis |
: |
Editor |
: wkeditor |