SLEMAN (wartakonstruksi.id) – Sebagai kota pelajar, Yogyakarta diharapkan bisa menunjukkan kapasitasnya dengan menjadi yang terbaik pada lomba keahlian seperti lomba schematic design yang digelar Dinas Pekerjaan Umum Perumahan dan Kawasan Permukiman (DPUPKP) Sleman bekerja sama dengan Ikatan Arsitek Indonesia (IAI) DIY.
Tapi sayang, dari total 94 tim yang ambil bagian, tidak ada satu pun wakil kota pelajar yang berhsil tembus lima besar. Lima karya terbaik pada lomba prarancang gedung sekretariat daerah atau kantor Bupati ini justru didominasi peserta dari Bandung dan Jakarta ditambah Sidoarjo, Jawa Timur.
Hal ini terungkap dari pengumuman hasil lomba yang dirilis Dinas PUPKP Sleman. Juara pertama direbut tim dari Bandung dengan judul karya “THE ATRIUM of DEMOCRACYâ€. Tim dari Jakarta dengan judul “SESAGUHAN†menjadi terbaik ketiga, disusul tim Jakarta lainnya dengan judul “BADHUGâ€.
Baca juga:
Tim dari Sidoarjo yang mengirimkan karya berjudul “PASEBAN ING (SA)LIMAN†ditetapkan sebagai juara harapan 1 dan tim dari Bandung dengan judul karya “THE STACKING STONE†ditetapkan sebagai juara terbaik kedua. Kelima tim berhak atas hadiah dengan total Rp 175 juta.
Menurut Kepala Dinas PUPKP Sleman Ir R Sapto Winarno MT, lomba telah terlaksana secara akuntabel dan independen setelah melalui tahapan penjurian. Dimulai masa pendaftaran pada 24 September -24 Oktober 2018.
â€Pada 29 Oktober sebanyak 53 tim peserta mengirimkan karya yang kemudian dinilai pada penjurian tahap pertama di 2 November, darisejumlah karya tersebut tersaring sebanyak 26 karya pilihan ketujuh dewan juri yang memenuhi kriteria disain gedung Kantor Bupati,†beber Sapto.
Dari 26 karya tersebut akhirnya terseleksi 12 karya, kemudian disaring lagi dipilih 6 karya terbaik. â€Di rapat final dewan juri memutuskan 5 karya masuk nominasi dan berhak lolos mempresentasikan karyanya pada penjurian final di ruang rapat Bupati dihadapan tujuh dewan juri salah satunya Bapak Bupati Sleman pada 13 November lalu,†katanya.
Dia menjelaskan, aspek penilaian meliputi orisinalitas dan belum pernah dipublikasikan, menjunjung tinggi kreativitas sumber daya manusia, inovatif serta mampu menjadi inspirasi bagi lingkungannya.
“Karya-karya tersebut juga mempunyai kualitas estetika yang kuat, konstruksi bangunan yang aman, kokoh, ramah terhadap gempa, serta mempunyai performa funsional yang mampu mewadahi kebutuhan penggunanya, memiliki program ruang yang merujuk pada Permendagri nomor 7 tahun 2006 dan yang terpenting adalah bisa dilanjutkan ke tahap realisasi konstruksi,†terangnya.
Sementara itu, Bupati Sleman Sri Purnomo yang langsung menyerahkan piala, piagam serta hadiah pemenang lomba memberikan apresiasi tinggi terhadap karya-karya disain yang dilombakan.
Eko Purwono
Penulis |
: |
Editor |
: wkeditor |