Sempat Tertunda, Pembangunan Lapangan Lumbungrejo Dilanjutkan
Minggu, 25 November 2018 07:17 WIB

Lumbungrejo 1

SLEMAN (wartakonstruksi.id) – Proses pembangunan lapangan Lumbungrejo di Desa Lumbungrejo Kecamatan Tempel masih berlanjut, meski sempat tertunda waktu pengerjaanya akan tetapi proyek yang didanai Bantuan Keuangan Khusus (BKK) Kabupaten Sleman senilai Rp 200-an juta ditargetkan rampung pada Desember 2018 mendatang. Pengerjaan lapangan seluas 76 x 94 meter ini lebih difokuskan pada pekerjaan perataan tanah. Terlebih terdapat elevasi tanah yakni di bagian selatan yang membutuhkan urug berupa material tanah. Di sisi lain terdapat pengerjaan fasilitas jogging track dan Instalasi Pengelolaan Air Hujan (IPAH). Baca juga: ”Setelah di-waterpass, ada selisih ketinggian antara posisi tanah di bagian utara dan di sisi selatan, selisih sekitar 1 meter, itu yang sedang kita kerjakan berupa pengurugan tanah di bagian selatan. Tanah di bagian utara kita dorong ke selatan dan penambahan urug dari luar,” kata Suharjasa selaku Kepala Seksi (Kasi) Kesejahteraan Desa Lumbungrejo kepada wartakonstruksi.id, belum lama ini. Sesuai perencanaan, kata Suharjasa, pekerjaan sedianya rampung dalam waktu 3 bulan, akan tetapi progres mundur lantaran selama hampir 2 bulan lapangan  dipergunakan sebagai lokasi kegiatan jelang HUT RI sehingga pelaksanaanya tertunda. “Selain itu menungu pencairan dana tahap ke  dua,” terangnya.

Guna mempercepat pengerjaan, pihaknya menurunkan dua alat berat berupa backhoe dan buldoser. Lapangan tetap digunakan sesuai peruntukan semula yakni sebagai lapangan sepak bola sekaligus kegiatan olah raga sekolah dan masyarakat secara cuma-cuma. ”Sedangkan di sisi selatan lapangan akan dibuat taman kecil,” imbuhnya. Sutaat, salah satu warga Padukuhan Tempel mengungkapkan kebangganya lantaran lapangan yang berada di pusat Kecamatan Tempel ini makin dipercantik. ”Ya senang lah, lapangan makin bagus,” ucapnya singkat. Di luar proses pekerjaan lapangan, justru ada kabar kurang sedap yang menyebut anggaran untuk lapangan itu sebenarnya tidak hanya Rp 200 jutaan melainkan menyentuh Rp 280 jutaan. Tapi dana Rp 80 juta itu raib entah kemana. Warta Konstruksi sendiri belum mendapat kepastian mengenai kebenaran kabar tersebut. Eko Purwono
Penulis :
Editor : wkeditor
COMMENTS
Belum ada komentar dari pembaca

Opini

Popular News