Sultan: Hindari Simpang 4 Kentungan, Pilih Jalur Alternatif Lain
Jumat, 04 Januari 2019 08:31 WIB
YOGYAKARTA (wartakonstruksi.com) – Proyek pembangunan underpass Kentungan bakal dimulai pada 14 Januari hingga akhir tahun 2019. Selama proyek berjalan, simpang 4 Kentungan ditutup dari lalu lintas kendaraan. Gubernur DIY Sri Sultan HB X pun meminta warga menghindari jalur tersebut. "Saat pengerjaan (underpass Kentungan) pasti macet. Ya minta maaf kepada masyarakat karena perjalanan jadi kurang nyaman. Jalan itu lebih baik dihindari," ucap Sri Sultan HB X di Kepatihan, Kamis (3/1/2018). Sri Sultan menyarankan agar masyarakat lewat jalur alternatif lain yang sudah ditentukan. Raja Keraton Yogyakarta itu menyebutkan, pembangunan satu tahun itu merupakan tahap pertama dan memprediksi ada 2 tahap pengerjaan. Baca juga: Underpass Kentungan dinilai tersebut sangat dibutuhkan karena jalur tersebut sangat padat dan kerap terjadi kemacetan. Jika underpass Kentungan jadi, maka traffic light tidak diperlukan lagi. Kepala Dinas PUP ESDM dIY, Ir. Hananto Hadi Purnomo M.Sc menambahkan, pihaknya akan berkoordinasi dengan Kementerian PUPR karena kewenangan proyek tersebut ada di pusat. "Nantinya underpass itu difasilitasi bersama dengan Kemenerian PUPR karena itu sangat mendesak. Di pagi dan sore hari di wilayah itu pasti kemacetan panjang," katanya.
"Ketika underpass yang di jalan Magelang itu kan juga relatif gak masalah, beda sama yang fly offer yang ada rute-rutenya memakan lahan. Kalau underpass InsyaAllah gak ada masalah" Ir Hananto Hadi Purnomo M.Sc, Kepala Dinas PUP ESDM DIY.
Sementara itu, Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) Jembatan Kretek 2 dan Underpass Kentungan Satker Pelaksanaan Jalan Negara (PJN) Wilayah DIY Ditjen Bina Marga, M Sidik Hidayat menjelaskan, proyek underpass Kentungan memakan biaya Rp 126 miliar.

M Sidik Hidayat, Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) Jembatan Kretek 2 dan Underpass Kentungan Satker Pelaksanaan Jalan Negara (PJN) Wilayah DIY. Foto: Eko Purwono

“Sebenarnya proses pekerjaan sudah mulai dari akhir tahun kemarin (2018,red), tapi namanya proyek perlu proses persiapan, koordinasi, mobilisasi  dan segala macam. Ini merupakan proyek multiyears karena mulai kontraknya bulan Desember sampai 31 Desember 2019 lagi, jadinya dua tahun ya multiyears ujung,” terang Sidik. Pekerjaan di lapangan akan dimulai pada 14 Januari 2019. Panjang bangunan 180 meter dengan lebar di dalam  15,5 meter dan kedalaman sekitar 6 meter. “Kita pasang bagian atasnya dulu baru kita keruk bawah,” katanya. Sesuai desain, bagian badan yang diturunkan yakni jalan utama Ring Road  dari arah timur menuju ke barat atau sebaliknya dengan dinding seken fail. ”Yang kita turunkan itu sisi timur barat (ringroad) itu ada dua jalur dan empat lajur, kenapa kita turunkan? dengan harapan pada jalan utama kendaraan dapat berjalan tanpa mengurangi kecepatan sedangkan jalan kaliuran tetap pada elevasi sekarang,” jelasnya. (Arif K fadholy/ Eko Purwono/ Sodik)
Penulis :
Editor : wkeditor
COMMENTS
Belum ada komentar dari pembaca

Opini

Popular News