TALUD SUDAGARAN LONGSOR: Ditinjau Wawali, Tak Perlu Dilakukan Pembongkaran
Jumat, 08 Maret 2019 14:18 WIB

Sudagaran 1

YOGYAKARTA (wartakonstruksi.id) - Talud permukiman warga Sudagaran yang ambrol setelah diguyur hujan mendapat perhatian dari Pemerintah Kota Yogyakarta. Jumat (8/3/2019) pagi Wakil Walikota Heroe Poerwadi MA didampingi Kepala Dinas PUPKP beserta jajarannya meninjau langsung lokasi longsoran tersebut. Kepala Dinas Pekerjaan Umum Perumahan dan Permukiman (PUPKP) Kota Yogyakarta, Tri Agus Haryono ST MT saat dikonfirmasi Wartakonstruksi.com usai meninjau lokasi longsoran tersebut mengatakan, kesimpulan berdasarkan hasil pengamatan, longsor disebabkan oleh air dari permukiman yang masuk ke tanah dan ditahan talud. [message title="Baca Juga :" title_color="#ffffff" title_bg="#515151" title_icon="fa-book-open" content_color="#0c0c0c" content_bg="#dddddd" id=""] [/message] Menurutnya, talud yang di bangun mandiri oleh warga tersebut tidak dilengkapi dengan suling-suling, sehingga air yang meresap ke tanah tidak bisa langsung keluar karena tertahan oleh talud. Dinding talud, lanjut dia, posisinya menumpang di talud eksisting yang tidak  diperhitungkan untuk tambahan beban di atasnya. Menyoal kenapa terjadi retakan, dia pun menjelaskan retakan terjadi karena tanah urugnya masih baru, jadi masih proses pemadatan oleh air hujan sehingga plester yang ada di atasnya menjadi mengalami penurunan dan akhirnya retak.

Untuk penanganan darurat, papar Agus, pihaknya melakukan penutupan dengan rabat yang baru dan membuat saluran drainase. "Kita tutup dengan rabat yang baru dan dibuatkan saluran drainase untuk mengarahkan air sehingga tidak bisa mengalir dari lokasi tersebut dengan terarah,” terangnya. Lebih jauh dijelaskan, tidak perlu dilakukan pembongkaran terhadap talud tersebut, karena talud yang ada di bawahnya belum settle. Namun cukup dengan perkuatan talud eksisting yang ada disamping. "Tidak perlu dibongkar karena talud di bawahnya belum mengalami settlement yang besar, dan perkuatan talud eksisting di samping kanan kiri bangunan tersebut," pungkas Tri Agus. Red
Penulis :
Editor : wkeditor
COMMENTS
Belum ada komentar dari pembaca

Opini

Popular News