SLEMAN (wartakonstruksi.id) – Guna mendorong  pemberdayaan masyarakat sekaligus pengembangan potensi alam, warga RT 05 Padukuhan Karanggawang, Desa Mororejo, Kecamatan Tempel menggagas sebuah destinasi wisata berupa taman. Berjarak hanya sekitar 19 km dari pusat Kota Yogyakarta arah Magelang, nuansa alami akan tersaji di taman itu. Destinasi wisata yang dibangun secara swadaya masyarakat ini dinamai “Taman Seloijayan”. Dibangun di atas tanah seluas 1.400 meter persegi, selain dilengkapi pepohonan dan tanaman hias juga akan mengangkat tema bebatuan yang merupakan salah satu sumber alam melimpah di lokasi tersebut. Baca juga:

• TELAGADESA BATURETNO: Belum Sebulan, Tiang Lampu Penerangan Patah, Kontaktor Cuek
• Catatan Mudik Klaten-Semarang via Tol; Nyaman, Tapi Minim Petunjuk Arah
• Dimulai 14 Januari, Ini Tahapan Pembangunan Underpass Kentungan

”Kenapa dipilih nama Seloijayan? karena di wilayah ini banyak batu ukuran besar. Selo itu artinya watu atau batu makanya kita pilih nama itu. Tanah yang digunakan merupakan pelungguh Bapak Dukuh Karanggawang yang kita kelola bersama,” terang Dwi Iswanto selaku perancang taman didampingi Darmadi, Minggu (6/12/2018). Dwi mengungkapkan, sesuai perencanaan pembangunan akan menyerap dana sekitar Rp 50 juta dan kini progres pembangunan  telah mencapai sekitar 40 persen. Pembangunan dilakukan dengan cara gotong royong dimulai sejak Desember 2018. ”Sementara ini biaya kita keluarkan dari swadaya murni masyarakat, belum ada bantuan dari pemerintah. Sedangkan pengelolaannya telah dibentuk pengurus. Progres sudah mencapai 40 persen, ditargetkan bulan April rampung,” jelas dia. Ditambahkan Darmadi, segala persiapan tengah dilakukan untuk merampungkan desain taman dengan konsep pemberdayaan masyarakat ini. Nantinya taman akan dilengkapi beberapa fasilitas dan prasarana di antaranya space bermain anak, taman, area swafoto atau selfie, gazebo dan aula pertemuan. “Kita konsep berbeda dengantaman yang sudah ada. Ke depan akan kita sediakan bibit-bibit tanaman hias atau pun tanaman buah untuk dijual. Kita libatkan seluruh elemen masyarakat di RT 05, unsur bapak, ibu dan sub Karang Karuna,” bebernya. Dia berharap keberadaan taman dapat mengangkat perekonomian warga sekitar dengan pendekatan ekonomi sekaligus melestarikan lingkungan hidup. ”Harapannya taman ini menjadi salah satu destinasi  wisata favorit sehingga banyak pengunjungnya, ada perputaran ekonomi di situ,” harap Darmadi. Eko Purwono