SLEMAN (wartakonstruksi.id) – Lelang proyek Pembangunan Penyediaan Air Baku Sistem Kesugihan Tahap 2 di Kabupaten Cilacap, Jawa Tengah resmi gagal menghasilkan pemenang. Proyek senilai Rp 83 miliar milik BBWSSO tersebut akan di lelang ulang, namun kepastian lelang ulang sampai saat ini belum diketahui. LamanÂ
lpse.pu.go.id belum menayangkan paket tersebut.
"Kegagalan dalam proses lelang sudah lazim terjadi, untuk menentukan pemenang tender sepenuhnya kewenangan ada di Pokja ULP, kami tidak intervensi," ungkap Sony Santoso ST MT selaku pejabat pembuat komitmen (PPK) di proyek tersebut.
Sony mengatakan, jika dalam proses lelang ulang kembali mengalami kegagalan, maka ada potensi dilakukan penunjukan langsung untuk menentukan pemenang. Walau pun, lanjut dia, jika opsi ini dipilih akan menimbulkan risiko yang cukup besar, terutama dari sisi hukum.
[message title="Baca Juga :" title_color="#ffffff" title_bg="#515151" title_icon="fa-book-open" content_color="#0c0c0c" content_bg="#dddddd" id=""]
[/message]
Pihaknya sangat tidak berharap kembali terjadi gagal lelang. Sebabnya, akan berpengaruh pada proses pelaksanaan. Dari rencana awal, pembangunan Penyediaan Air Baku Sistem Kesugihan Tahap 2 direncanakan selama 10 bulan. Tapi karena lelang gagal menghasilkan pemenang, maka waktu pelaksanaan kemungkinan besar berkurang menjadi 9 atau 8 bulan. Pengurangan itu jelas berdampak pada banyak hal.
“Dengan adanya waktu yang berkurang maka konsekuensinya nanti waktu pelaksanaannya harus ada penyesuaian. Jelas untuk alat, personel, dan waktunya harus ditambah. Tapi kalau lelang ulang ini bisa lebih cepat, waktunya kan bisa lebih banyak. Mudah-mudahan tidak ada kenala,†terang Sony.
Sony menjelaskan, dari 3 hal yang jadi perhatian, yang paling mungkin ditambah adalah jam kerja. Pada waktu-waktu tertentu pekerja dimungkinkan harus lembur agar pekerjaan bisa selesai sesuai rencana. “Kalau kemarin dibagi 5 grup misalnya, berarti besok grupnya ditambah supaya waktunya beda tapi hasilnya sama,†jelasnya lagi.
Disinggung soal peserta lelang, Sony mengungkapkan, dengan system lelang yang ada sekarang siapa pun boleh ambil bagian selama kualifikasinya masuk. Kualifikasi itu yang akan menjadi pertimbangan utama sebelum pada faktor pembiayaan.
[message title="Berita Terkait :" title_color="#ffffff" title_bg="#515151" title_icon="" content_color="#0c0c0c" content_bg="#dddddd" id=""]
[/message]
Sony menambahkan, untuk pekerjaan Pembangunan Air Baku Kesugihan menunggu hasil lelang ulang termasuk jika ternyata lelang ulang itu pun ternyata kembali gagal menghasilkan pemenang. “Kalau sesuai ketentuannya, nanti tinggal ada penawaran ulang atau penunjukkan langsung. Itu pun harus melihat sisa waktu seberapa nanti kita evaluasi,†paparnya.
Jika proyek memang tetap harus dijalankan maka diperlukan perhitungan ulang agar tidak terjadi masalah di kemudian hari. “Nanti yang bisa dikerjakan berapa. Mungkin nilainya yang akan berkurang, kemarin di pagu sekian dengan waktu sekian, dengan waktu itu apakah tetap sekian targetnya yang dikurangi, nanti jadi pembahasan,†pungkasnya.
Penulis |
: |
Editor |
: wkeditor |